TEMPO.CO, Jakarta--Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf menyatakan, bergabungnya putri mantan presiden Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid ke Partai Demokrat bukanlah hal yang luar biasa. Nurhayati mengatakan, Demokrat adalah partai terbuka, yang membuka pintu selebar-lebarnya kepada siapapun yang hendak bergabung.
Nurhayati enggan berkomentar lebih jauh tentang bergabungnya Yenny Wahid ke partai Demokrat. "Tanyakan langsung saja sama yang bersangkutan," kata Nurhayati di Gedung Nusantara II DPR, Jakarta Selatan, Senin, 8 April 2013. Meski begitu, Ia mengungkapkan, sangat mengenal baik Yenny Wahid secara pribadi. "Mbak Yenny bukan orang baru buat saya, saya juga kenal baik suaminya," kata dia.
Nurhayati mengatakan, tidak etis berkomentar tentang posisi yang akan diberikan kepada Yenny, karena dirinya tidak ikut serta dalam pembahasan mengenai hal tersebut. Ia juga tidak memungkiri, Ia berharap masuknya Yenny Wahid akan menaikkan elektabilitas partai. "Ya tentunya siapapun yang bergabung kami berharap bisa meningkatkan elektabilitas partai lah," kata Nurhayati sambil tertawa.
Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru Zanuba Arifah Chafsoh atau yang akrab disapa Yenny Wahid akan bergabung ke Partai Demokrat. Namun belum bisa dipastikan posisi apa yang akan diberikan kepada putri almarhum mantan Presiden Abdurrahman Wahid ini di Partai Demokrat.
Sekretaris Jenderal PKBIB Imron Rosyadi Hamid saat dihubungi, Sabtu, 6 April 2013, menjelaskan komunikasi intens terjadi sejak 23 Maret lalu hingga sekarang. Menurut Imron, Yenny berkomunikasi langsung dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Harian Syarief Hasan.
Dia menjelaskan komunikasi yang dilakukan antara lain mengenai desain kebinekaan Indonesia. Dia mengatakan ideologi Partai Demokrat yakni nasionalis-religius sejalan dengan gagasan besar Yenny, yakni kebinekaan yang memiliki akhlak. "Kami memiliki platform yang sama dengan Demokrat," kata dia.
TRI ARTINING PUTRI
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita terpopuler lainnya:
Mengintip Restoran Narkoba di Kampung Ambon
Polisi Bantah Mengendus Penyerang LP dari HP
SBY Keseleo Lidah, Mencoreng Jadi Menggoreng