Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembunuhan Hugo's Cafe Diminta Diusut Tuntas  

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Ratusan warga yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) se-Malang melakukan aksi mengecam penembakan 4 tahanan di lapas Cebongan Sleman di depan Museum Brawijaya, Malang, Jawa Timur (27/3). TEMPO/Aris Novia Hidayat
Ratusan warga yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) se-Malang melakukan aksi mengecam penembakan 4 tahanan di lapas Cebongan Sleman di depan Museum Brawijaya, Malang, Jawa Timur (27/3). TEMPO/Aris Novia Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga dari empat korban tewas penyerangan dan penembakan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta, menuntut pengusutan kasus pengeroyokan dan pembunuhan terhadap Sersan Kepala Heru Santoso di Hugo's Cafe, pada 19 Maret 2013. Mereka didampingi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras)

Keluarga korban dan Kontras menilai peristiwa di Hugo's Cafe merupakan awal mula kasus penyerangan di LP Cebongan, 23 Maret lalu. "Kami khawatir meninggalnya empat korban di Cebongan ini malah membuat kasus di Hugo's Cafe berhenti penyidikannya," kata Koordinator Kontras, Haris Azhar, di kantornya, Selasa, 9 April 2013.

Empat tahanan titipan Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta tewas diberondong peluru seorang eksekutur, satu di antara sembilan anggota Komando Pasukan Khusus Grup II Kandang Menjangan, Kartasura, Jawa Tengah, pada Sabtu dinihari, 23 Maret 2013. Para korban adalah Hendrik Angel Sahetapi alias Deki (31), Yohanis Juan Manbait (38), Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33).

Pada, Kamis, 4 April 2013, Ketua Tim Investigasi TNI AD Brigadir Jenderal Unggul Yudhoyono menyatakan 11 anggota Kopassus Grup II terlibat pembunuhan itu. Dari 11 anggota Kopassus, ada dua yang tidak ikut aksi penyerangan. Keduanya bermaksud mencegah dan menggagalkan aksi sembilan teman mereka. Tim investigasi menyebut anggota Kopassus berinisial U sebagai penembak keempat korban.

Haris meminta polisi segera melanjutkan penyidikan, termasuk membuka rekaman kamera pengawas atau CCTV di Hugo's Cafe saat pembunuhan Heru terjadi. Haris menduga polisi yang sudah mengantongi rekaman CCTV itu menyembunyikan fakta. "Hugo's Cafe saat itu isinya bukan lima orang itu saja, masih banyak. Polisi punya utang fakta dalam kejadian ini," ujar Haris.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam kesempatan yang sama, Victor Mambait, keluarga dari korban Yohanes Juan Mambait, mengaku sampai saat ini belum memperoleh kabar yang jelas soal peristiwa Cebongan dan Hugo's Cafe. Dia mengaku akan memperjuangkan fakta di balik peristiwa pembunuhan adik kandungnya.

Senada dengan Victor, Jorhan Hans Kaja, saudara mendiang Hendrik Angel Sahetapi, mengaku belum memperoleh informasi dari Polres Sleman atau Polda Yogyakarta terkait kelanjutan kasus Hugo's Cafe. Hans kecewa dengan polisi yang tidak mampu melindungi warga, bahkan orang yang sudah berstatus tahanan. "Bukan kami saja yang menjadi korban, tapi keluarga Santoso juga korban. Mereka berhak mendapat kejelasan," tutur Hans.

Kontras berencana memfasilitasi keluarga korban untuk mendorong pengusutan kasus Hugo's Cafe. Kontras akan mengagendakan pertemuan dengan Mabes Polri. Selain itu Kontras akan mengajak keluarga korban Cebongan untuk bertemu Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan Pertimbangan Presiden. "Kami juga berusaha bertemu TNI Angkatan Darat dan Kopassus, bagaimana pun caranya," kata Haris.

INDRA WIJAYA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pentingnya Ratifikasi Konvensi Anti-Penghilangan Paksa

10 April 2019

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Yati Andriani. TEMPO/Amston Probel
Pentingnya Ratifikasi Konvensi Anti-Penghilangan Paksa

Rencana ratifikasi Konvensi Anti-Penghilangan Paksa sudah kerap didengungkan oleh pemerintah.


Kontras: Aparat Keamanan Dominasi Pelanggaran HAM di Sumut

9 Desember 2017

Aktivis HAM Kontras membagikan stiker bertemakan HAM saat melakukan aksi demo di Bundaran HI, Jakarta, 10 Desember 2015. Penetapan tanggal tersebut adalah untuk memperingati pengadopsian Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia pada 1948 oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). TEMPO/Subekti
Kontras: Aparat Keamanan Dominasi Pelanggaran HAM di Sumut

Kontras mengungkapkan aparat keamanan diduga menjadi aktor dominan kasus pelanggaran HAM di Sumatera Utara. Kontras menyoroti praktek tidak manusiawi.


Kasus La Gode, KontraS: Panglima TNI Baru Harus Tegas

7 Desember 2017

KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto didampingi Ketua Komisi I Abdul Kharis Almasyhari (kedua kanan) memberikan keterangan pers seusai fit and proper tes sebagai calon Panglima TNI di Komisi I DPR RI, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, 6 Desember 2017.  Setelah menjalani uji kelayakan dan kepatutan selama hampir 6 jam, Komisi I DPR menyetujui Marsekal Hadi Tjahjanto untuk menjadi Panglima TNI dan menyetujui pemberhentian dengan hormat Jenderal Gatot Nurmantyo. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Kasus La Gode, KontraS: Panglima TNI Baru Harus Tegas

KontraS menyebutkan kasus La Gode merupakan teguran yang tepat begi profesionalisme TNI


KontraS Desak Dua Institusi Ini Tuntaskan Kasus La Gode

7 Desember 2017

Wakil Koordinator Bidang Advokasi KontraS, Putri Kanesia, saat menyampaikan siara pers terkait peringatan 15 tahun gerakan melawan praktik hukuman mati sedunia pada 10 Oktober 2017
KontraS Desak Dua Institusi Ini Tuntaskan Kasus La Gode

Kasus La Gode menjadi perhatian KontraS.


Kontras: Dalam Pelarian, La Gode Curhat Soal Kekerasan

6 Desember 2017

Ilustrasi kekerasan. radiocacula.com
Kontras: Dalam Pelarian, La Gode Curhat Soal Kekerasan

Kontras menemukan bukti bahwa La Gode sempat menemui istrinya pada masa pelariannya. La Gode menceritakan kekerasan yang dialaminya.


Kontras Minta TNI Usut Kasus La Gode dengan Transparan

1 Desember 2017

Koordinator Kontras, Yati Andriyani. TEMPO/Rezki A.
Kontras Minta TNI Usut Kasus La Gode dengan Transparan

Kontras berharap penyelidikan kasus kematian La Gode berjalan transparan, obyektif dan akuntabel.


Yusman Telaumbanua, Kisah Kejanggalan Vonis Hukuman Mati

29 Oktober 2017

Aktivis KontraS, Satrio Wirataru (kiri) dan Alex Argo Hernowo (kanan) menunjukan foto-foto bukti penyiksaan terhadap Yusman Telaumbanua dan Rusula Hia di Kantor KontraS, Jakarta, 28 Maret 2015. KontraS menemukan fakta yang memperkuat dugaan adanya rekayasa kasus. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Yusman Telaumbanua, Kisah Kejanggalan Vonis Hukuman Mati

Kontras meluncurkan film dokumenter tentang Yusman Telaumbanua, pemuda Nias yang divonis hukuman mati oleh pengadilan.


Kontras Usulkan Komisi Kepresidenan untuk Tuntaskan Kasus HAM

24 Oktober 2017

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengantarkan ribuan kartu pos bergambar mendiang Munir untuk Presiden Joko Widodo di Kantor Sekertariat Negara, Jakarta, 17 Januari 2017. Dalam ribuan kartu pos tersebut terdapat sejumlah tanda tangan masyarakat dari 20 daerah di Indonesia. TEMPO/Subekti
Kontras Usulkan Komisi Kepresidenan untuk Tuntaskan Kasus HAM

Komisi Kepresidenan dinilai akan memudahkan Presiden Jokowi dalam menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat.


Tolak Lupa, Kontras Ajak Warga Piknik ke Lokasi Tragedi Semanggi  

18 September 2017

Sejumlah mahasiswa melakukan aksi Peringatan 17 Tahun Tragedi Semanggi 1998 dilokasi tertembaknya Benardinus Realino Norma Irawan (Wawan) mahasiswa Universitas Atma Jaya yang tewas saat peristiwa Semanggi I di Kampus Atma Jaya, Jakarta, 13 November 2015. TEMPO/Subekti
Tolak Lupa, Kontras Ajak Warga Piknik ke Lokasi Tragedi Semanggi  

Kegiatan ini mengajak masyarakat dan anak muda agar selalu mengingat kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) sekaligus membangun kesadaran pada kasus HAM.


Kontras : Film G 30S PKI Tak Ada Persepsi Korban Tragedi 1965

17 September 2017

Sejumlah korban/keluarga tragedi kemanusiaan 1965/1966 melakukan aksi damai di gedung Komnas HAM, Jakarta, Selasa (8/5). Mereka mendesak sidang paripurna untuk mengumumkan segera hasil penyelidikan peristiwa 1965/1966 terbuka. TEMPO/Aditia Noviansyah
Kontras : Film G 30S PKI Tak Ada Persepsi Korban Tragedi 1965

Film pengkhianatan G 30S PKI dinilai dibuat hanya dengan sudut pandang pemerintah.