TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar TNI Angkatan Darat menyatakan sebelum Panglima Komando Daerah Militer IV Diponegoro Mayor Jenderal Hardiono Saroso dicopot, dia sempat menemui Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhi Wibowo.
Pertemuan itu terjadi di kantor Mabes TNI AD di Jalan Veteran, Jakarta Pusat. "Pertemuannya tiga hari yang lalu (Jumat, 5 April 2013)," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigadir Jenderal Rukman Ahmad, di kantornya, Senin, 8 April 2013.
Dalam pertemuan itu, Hardiono mengaku siap bertanggung-jawab atas keterangannya di depan media massa pada Sabtu, 23 Maret lalu. Beberapa jam usai tragedi berdarah di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan. Hardiono menyebutkan tidak ada anggotanya yang terlibat dalam penyerbuan itu.
Kepada KSAD, Hardiono mengatakan saat itu belum memperoleh informasi lengkap dari anak buahnya. Hardiono pun menyerahkan keputusan sepenuhnya di tangan Jenderal Pramono Edhi. "Beliau siap jika dicopot dari jabatannya," kata Rukman.
Hingga akhirnya, Jumat pekan lalu, TNI AD resmi mencopot Hardiono. Sementara untuk pengganti Hardiono, telah ditunjuk Mayor Jenderal Sunindyo. Rukman menyebut pemilihan ini dilakukan sesuai mekanisme TNI AD, yakni melalui rapat internal.
Beberapa jam setelah peristiwa berdarah di Cebongan, Hardiono menjamin tidak ada anak buahnya terlibat dalam kasus itu. Padahal, Ketua Tim Investigasi TNI AD Brigjen Unggul Yudhoyono, pada Kamis, 4 April lalu mengakui 11 anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, terlibat dalam aksi penembakan di LP Cebongan.
Dari 11 anggota Kopassus, ada dua yang tidak ikut aksi penyerangan. Keduanya bermaksud mencegah dan menggagalkan aksi sembilan teman mereka. Namun, keduanya dianggap terlibat karena tak mampu mencegah pembunuhan itu. Tim investigasi TNI AD menyebut anggota Kopassus berinisial U sebagai penembak keempat tahanan titipan Polda Yogyakarta.
INDRA WIJAYA
Topik terhangat: Partai Demokrat || Agus Martowardojo || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Baca juga:
SBY Keseleo Lidah, Mencoreng Jadi Menggoreng
Ini Kelebihan dan Kelemahan Pengadilan Militer
Ini Rencana Ahok Soal Menggaji Pemulung
TNI Tegaskan Investigasi Cebongan Selesai
Polisi Endus Penyerang Cebongan dari Ponsel?