TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia masih akan mendalami hasil investigasi kasus LP Cebongan versi TNI. Pengakuan 11 anggota Kopassus versi TNI masih harus didukung oleh bukti. "Tidak cukup hanya pengakuan, harus ada buktinya. Ini yang masih kami cari," ujar Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila kepada Tempo. Menurut dia, pengakuan tersebut masih menjadi temuan awal.
"Kami akan terus mengklarifikasi serta berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk mengembangkan hasil investigasi," ujar Siti. TNI, kata dia, akan meneruskan penyidikannya hingga tingkat penyelidikan. "Komnas juga akan terus melanjutkan penyidikan."
Terkait dengan data, komisi akan berkoordinasi dengan dua lembaga tadi. "Namun karena tidak semua pihak mengetahui peristiwa ini, kami hanya diberi akses lewat satu pintu."
Untuk klarifikasi berbagai temuan penyerbuan Cebongan dari kepolisian, Komnas akan berkoordinasi dengan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Sutarman. "Karena dia yang ditunjuk kepolisian," ujar Siti.
Untuk TNI, Markas Besar menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie sebagai penghubung. "Namun sifatnya sementara saja, sampai Pak Pramono menunjuk orang lain."
Menurut Siti, akan ada sinergi dari tiga lembaga untuk pengembangan penyidikan kasus ini. "Dari TNI dan Polri kami akan meminta data yang dibutuhkan," ujar dia.
TNI, kata Siti, sudah merespons baik temuan investigasi Komnas HAM. "Soal jenis senjata, granat, dan lain-lain sudah direspons," kata Siti. “Namun ada pula yang belum disebut oleh TNI sudah kami temukan."
Tim investigasi internal TNI Angkatan Darat di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Unggul K. Yudhoyono mengumumkan keterlibatan 11 orang Komando Pasukan Khusus berpangkat bintara dan tamtama dalam penyerangan LP Cebongan.
Seorang pelaku berinisial U bertindak sebagai eksekutor, sedangkan dua orang lainnya mencoba mencegah. Sedangkan sisanya, sebanyak delapan orang, diketahui membantu penyerangan yang berlangsung singkat dan menelan empat korban itu. (Baca Lengkap: Serangan Penjara Sleman)
SUBKHAN
Topik Terhangat Tempo
Harta Djoko Susilo ||Nasib Anas || Prahara Demokrat || Lutfhi Hasan || Narkoba Artis
Berita Terkait
Mabes Polri Copot Kepala Polda Yogyakarta
Lindungi Kopassus, TNI Sikapi Pangdam Diponegoro
Kata Warga Sekitar Area Latihan Kopassus di Gunung Lawu