TEMPO.CO, Banjarnegara - Gas beracun di kawah Timbang, Banjarnegara, Jawa Tengah, terdeteksi di kawasan permukiman penduduk. Gas beracun itu keluar dari rekahan tanah. “Gas beracun terdeteksi di pemukiman warga, tapi masih dalam batas aman,” kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng Tunut Pujiharjo, Rabu 3 April 2013.
Dia menjelas, pengukuran gas di Dusun Serang Desa Sumberejo Batur yang berjarak sekitar 1,2 kilometer dari kawah terdeteksi ada gas beracun berupa H2S. Kadarnya masih 5 part per million ppm atau masih di bawah kadar aman. Kadar berbahaya sendiri jika gas mencapai 10 ppm.
Menurut Tunut, penduduk setempat dilarang menggali tanah hingga kedalaman satu meter. “Penggalian tanah bisa memicu rekahan yang di bawahnya ada gas beracun,” ujarnya.
Dalam beberapa hari terakhir, asap putih tebal membumbung hingga 100 meter. Biasanya asap hanya mengalir di atas permukaan tanah hingga jarak satu kilometer. Membumbungnya asap disebabkan semakin seringnya gempa dan adanya energi yang besar di dalam kawah.
Meski aktivitas kawah Timbang terus naik, petani setempat masih nekat menggarap ladangnya yang berada di pinggir kawah. "Kami sudah melarang mereka, namun tetap saja ada yang beraktivitas di ladang yang berada dalam zona berbahaya pada radius satu kilometer," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara, Tursiman.
Dia mengatakan, petani berangkat ke ladang tidak melalui jalur yang dilarang termasuk Kali Sat, tapi memutar lewat jalur lain. “Sulit melarang petani memasuki ladang yang berada di dalam zona bahaya karena mereka memiliki kepekaan sendiri terhadap Kawah Timbang,” ujar Tursiman.
ARIS ANDRIANTO