TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menjamin tim investigasi TNI Angkatan Darat akan memeriksa senjata api milik Komando Daerah Militer IV Diponegoro dan Komando Pasukan Khusus di Markas Kandang Menjangan. "Semua diperiksa, itu sudah pasti," kata Purnomo saat ditemui di kantor Kementerian Telekomunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa, 2 April 2013.
Dia menyatakan, pembentukan tim investigasi yang diketuai oleh Komandan Polisi Militer Brigadir Jenderal TNI Unggul K. Yudhoyono sudah tepat. Sebab, sudah seharusnya Polisi Militer menyidik oknum TNI yang nakal.
Tim investigasi ini akan bekerja sama dengan tim Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan tim penyidik kepolisian. Salah satunya, tim investigasi akan menggunakan hasil uji balistik yang dilakukan polisi untuk memeriksa senjata api milik Kodam IV Diponegoro dan Kopassus.
Saat disinggung perkembangan terakhir kinerja tim investigasi TNI AD, Purnomo lebih memilih bungkam. Purnomo meminta media dan masyarakat sabar menanti proses penyidikan ketiga tim. "Tentu kita semua berharap hasil kerja tiga tim akan berujung pada satu kesimpulan, jadi sabar."
Sabtu, 23 Maret 2013, Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta, diserbu belasan orang bersenjata api. Empat tahanan tewas dan dua sipir terluka. Korban tewas adalah Hendrik Angel Sahetapy alias Deki, Adrianus Candra Galaga, Yohanes Juan Mambait, dan Gameliel Yermiayanto Rohi Riwu.
Keempat korban adalah tersangka pengeroyokan seorang anggota Kopassus hingga tewas. Muncul dugaan, aksi penyerangan merupakan tindakan balasan atas kematian anggota Kopassus.
INDRA WIJAYA
Berita terpopuler lainnya:
'Postingan Idjon Djanbi Tak Bisa Dipertanggungjawabkan'
Misteri Selongsong Peluru di Cebongan
Pati, Kota Seribu Paranormal
6 Miliarder Dunia, Hidup Mewah Tanpa Bekerja
Bambang Pamungkas Pensiun dari Timnas Indonesia