TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengklaim hanya gagal dalam mencapai target penurunan angka kemiskinan di wilayahnya. Sedangkan target-target di bidang lain terutama di pertumbuhan ekonomi dan swasembada pangan, Bibit mengklaim cukup berhasil.
"Semua sudah baik dan on the track, hanya angka kemiskinan yang masih tinggi," kata Bibit Waluyo dalam ceramahnya di acara Halaqoh Ulama Penguatan Pendidikan Agama dan Keagamaan Bagi Kurikulum Pendidikan Nasional 2013 kerjasama Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah dan IAIN Walisongo Semarang, Sabtu, 30 Maret 2013.
Saat ini, angka kemiskinan di Jawa Tengah masih 15,34 persen atau sekitar 4,977 juta jiwa. Padahal, angka kemiskinan ditarget turun menjadi 13,44 persen. Selain itu, angka kemiskinan di Jawa Tengah lebih tinggi daripada rata-rata nasional. Angka kemiskinan di Jawa Tengah masih 15,34 persen sedangkan prosentase kemiskinan nasional 12,27 persen.
Meski gagal mencapai target tapi Bibit tampak sudah puas dengan penurunan itu. Sebab, diawal-awal menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah angka kemiskinan di Jawa Tengah mencapai 19,5 persen. "Sudah turun hingga 5 persen," kata Bibit.
Bibit menyatakan setidaknya ada dua penyebab kenapa angka kemiskinan di Jawa Tengah masih tinggi, pertama jumlah penduduk memang banyak dan kedua masih buruknya infrastuktur dan masih kurangnya pemenuhan energi. "Padahal, infrastuktur dan energi ini menjadi fondasi untuk turunkan angka kemiskinan," kata Bibit.
Saat ini, kata Bibit, Provinsi Jawa Tengah sudah mengarah pada perbaikan infrastruktu dan penyediaan energi yang dimulai sejak 2009. Di bidang infrastuktur sedang membangun tol Semarang-Solo, perbaikan bandara dan perbaikan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Sedangkan di bidang energi sedang digalakan pembangunan proyek PLTU seperti di Batang. "Kalau semua itu sudah jadi maka Jawa Tengah akan top markotop," kata Bibit.
Bibit Waluyo maju lagi dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah 26 Mei mendatang. Jika dalam pilgub sebelumnya pakai kendaraan PDIP, kini Bibit yang berpasangan dengan Sudijono (Rektor UNNES Semarang) menggunakan kendaraan Partai Demokrat, Partai Golkar dan PAN.
ROFIUDDIN
Baca juga
EDISI KHUSUS: Guru Spiritual Seleb
Terpopuler
Akhirnya, Bapak dan Anak Pimpin Partai Demokrat
Tudingan Via Facebook Soal Penyerbuan LP Sleman
Berapa Tarif Ki Joko Bodo?
Abraham Bungkam Soal Usaha Pendongkelan Dirinya
Menulis Kasus LP Sleman di FB, Siapa Idjon Djanbi?
Acara Kongres Demokrat Kacau Balau
Topik terhangat:Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Krisis Bawang | Harta Djoko Susilo Nasib Anas