Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menunggu Kiprah Penantang SBY di Bali

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Sejumlah kader dari berbagai DPC dan DPD Partai Demokrat seluruh Indonesia melakukan pendaftaran setibanya di arena Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Jumat (29/3). ANTARA/Widodo S. Jusuf
Sejumlah kader dari berbagai DPC dan DPD Partai Demokrat seluruh Indonesia melakukan pendaftaran setibanya di arena Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Jumat (29/3). ANTARA/Widodo S. Jusuf
Iklan

TEMPO.CO, Denpasar - Dulu Ruhut Sitompul, sekarang Partai Demokrat memiliki seorang Tri Dianto. Perhelatan akbar Partai Demokrat selalu memunculkan sosok kontroversial. Dalam Kongres Luar Biasa Demokrat di Hotel Grand Bali Beach, hanya Tri Dianto satu-satunya kader yang secara terbuka menantang SBY bertarung sebagai calon ketua umum.

"Saya sangat optimistis bisa terpilih menjadi Ketua Umum Demokrat," kata Tri Dianto di Denpasar, Jumat, 29 Maret 2013 saat jumpa pers. Tri Dianto sudah mendeklarasikan pencalonannya sebagai ketua umum di Cikeas beberapa waktu lalu. Dia menyebutkan, alasan kenekatannya bertarung melawan SBY adalah, "Demi menjaga demokrasi di tubuh partai."

Keseriusan bekas Ketua Demokrat Cilacap ini tidak main-main. Dia langsung memasang 100 spanduk di dekat arena kongres. Di sepanjang Jalan Ngurah Rai, Denpasar dari lokasi acara hingga Bandara Ngurah Rai terpasang sejumlah spanduk Tri Dianto. Spanduk bertuliskan, "Demokrat Butuh Ksatria, Bukan Para Sengkuni" dan "Demokrat Butuh Pekerja Keras, Bukan Para Penjilat" berdampingan dengan spanduk ucapan Selamat Hari Raya Galungan dari Jero Wacik.

Keberanian Tri Dianto ini misalnya mengingatkan publik kepada sosok Ruhut Sitompul. Sebelum Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka, anggota Komisi Hukum DPR ini berkali-kali meminta Anas mengundurkan diri. Ketika itu, wacana Anas sebagai tersangka kasus Hambalang sudah ramai di media massa. Akibat pemberitaan ini, elektabilitas Partai Demokrat merosot tajam di mata publik. Ruhut, yang menjadi tim sukses Anas dalam Kongres Demokrat di Bandung dengan lantang meminta Anas mundur. "Kalau mau karam sendiri, jangan ajak-ajak partai," kata Ruhut di berbagai kesempatan.

Permintaan Ruhut sangat bertentangan dengan arus utama suara kader Demokrat saat itu. Semua kader dengan bermulut manis meminta publik bersabar dan tidak menekan KPK. Padahal, elektabilitas Demokrat terus menggelinding, jauh dari peroleh suara pada Pemilu 2009 yang menghasilkan 146 kursi di DPR. Sebagian kader menganggap tindakan Ruhut mengganggu soliditas internal.

Pada Silaturahmi Nasional Demokrat di Sentul akhir November 2012, kehadiran Ruhut di lokasi acara bahkan sempat menimbulkan baku pukul antara sejumlah peserta, petugas keamanan dan wartawan. Peserta tidak menghendaki Ruhut hadir di lokasi silaturahmi. Anas ketika itu masih kokoh di puncak jabatan Partai Demokrat sebelum akhirnya ditetapkan sebagai tersangka pada 23 Februari 2013. Anas menyatakan berhenti dari jabatannya. Demokrat pun menggelar kongres luar biasa di Bali untuk memilih penggantinya.

Kini sosok kontroversial ini muncul lagi melalui Tri Dianto. Dengan lantang dia menantang secara terbuka bertarung melawan SBY dalam perebutan posisi ketua umum. Sebelumnya, wacana pencalonan SBY diusulkan oleh Ketua Demokrat Daerah di Cikeas pada Ahad lalu. SBY sendiri hingga sekarang belum menjawab secara tegas, apakah bersedia maju atau tidak. Tetapi sebagian besar pengurus Demokrat mendukung SBY menggantikan Anas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Inilah yang ditentang oleh Tri Dianto. Tri Dianto sendiri mengklaim sudah memperoleh dukungan langsung 25 DPC dan 5 DPD. Tri Dianto bahkan optimistis, dukungan akan terus bertambah menjadi 197 DPC. Sebuah angka dukungan yang besar untuk menantang sang pendiri partai. "Saya optimistis," ujarnya.

Namun, langkah Tri Dianto sepertinya tidak akan berjalan mulus. Selain harus menggalang dukungan, dia juga sudah kehilangan hak suara karena mengundurkan diri sebagai Ketua Demokrat Cilacap. Ketua Demokrat Bali I Made Mudarta sudah mengeluarkan peringatan, tidak memperbolehkan Tri Dianto hadir di lokasi kongres. "Tri Dianto bukan peserta, dia tidak punya hak mengikuti acara," kata Mudarta kemarin.

WAYAN AGUS PURNOMO


Topik Terhangat: Serangan Penjara Sleman || Adi Vs Eyang Subur || Harta Djoko Susilo ||Agus Martowardojo

Berita terkait:
Profil Eyang Subur: Penjahit Jadi Kolektor Kristal

FPI Persoalkan Sembilan Istri Eyang Subur

Pengacara Eyang Subur Tantang Adi ke Polisi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

49 hari lalu

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Meteri Agraria dan Tata Ruang Agus Harimurti Yudhoyono salaman sebelum rapat kabinet di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut tidak ingin membesar-besarkan perseteruannya dengan Moeldoko yang ia anggap sudah lewat.


Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Moeldoko menyambut kedatangan redaksi Tempo.co di Kantor Staf Presiden. (Foto: TEMPO/Dimas Prasetyo)
Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat


Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas


Ini Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan

4 April 2023

Bakal Calon Presiden yang diusung Partai Demokrat Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2023. Partai Demokrat secara resmi memberikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sebelumnya Anies Baswedan menghadiri rapat terbatas yang digelar Majelis Tinggi Partai Demokrat. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ini Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan

AHY mengungkapkan alasan dugaan Moeldoko ingin menghalangi pencapresan Anies Baswedan dengan mengambil alih Partai Demokrat


AHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat

4 April 2023

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono melancarkan serangan ke KSP Moeldoko.
AHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat

AHY, Kuasa Hukum Partai Demokrat, hingga Moeldoko memberikan tanggapannya terkait klaim bukti baru di peninjauan kembali kasus kudeta Partai Demokrat.


Moeldoko Ajukan PK Kasus KLB Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Moeldoko Lagi, Lagi-lagi Moeldoko

4 April 2023

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melayat ke rumah duka atas meninggalnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo di Jakarta Selatan, Jumat, 1 Juli 2022. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Moeldoko Ajukan PK Kasus KLB Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Moeldoko Lagi, Lagi-lagi Moeldoko

KSP Moeldoko mengajukan PK selang sehari setelah Partai Demokrat usung Anies Baswedan sebagai capres 2024. Ini kata AHY dan Andi Mallarangeng.


Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat bersilahturahmi dengan Paguyuban Pasundan Papua di Yonif 751, Jayapura, Jumat (1/10/2021). (Foto: Yogi Prayoga S/Biro Adpim Jabar)
Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol


Partai Demokrat Sebut Kubu Moeldoko Sudah Cerai Berai

3 Oktober 2021

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat (Bakomstra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. Foto: Partai Demokrat
Partai Demokrat Sebut Kubu Moeldoko Sudah Cerai Berai

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono, Herzaky Mahendra Putra, menyebut kubu Moeldoko sudah cerai berai.


Donal Fariz Sebut Konflik Demokrat Menarik Karena Libatkan Orang Luar Partai

13 Maret 2021

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat tiba di kantor Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Senin, 8 Maret 2021. AHY menuturkan bahwa berkas tersebut merupakan bukti terkait penyelenggaraan KLB tidak memenuhi AD/ART partai. TEMPO/Muhammad Hidayat
Donal Fariz Sebut Konflik Demokrat Menarik Karena Libatkan Orang Luar Partai

Donal Fariz, mengatakan polemik Demokrat tak menarik jika hanya melibatkan internal partai politik.


Kubu KLB Tuding Ada Setoran Wajib DPC ke DPP, Kubu AHY: Jangan Mengada-Ada

10 Maret 2021

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan keterangan terkait penolakan KLB di Deli Serdang usai rapat dengan Ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia, di Jakarta, Ahad, 7 Maret 2021. ANTARA/Fakhri Hermansyah
Kubu KLB Tuding Ada Setoran Wajib DPC ke DPP, Kubu AHY: Jangan Mengada-Ada

Herzaky Mahendra Putra membantah keras tudingan dari Kubu KLB bahwa ada setoran wajib dari daerah untuk kepengurusan AHY