TEMPO.CO, Timika- Dua kelompok warga di Jalan Patimura, Distrik Mimika Baru, Mimika, Papua, Jumat tengah malam bertikai. Puluhan orang bersenjata tajam dan panah saling menyerang. Akibatnya dua orang warga meninggal dunia.
Pada Jumat malam, kelompok warga di Kampung Bombay menyerang kelompok warga Kampung Holat. Kedua kelompok berasal dari Maluku. Pada penyerangan ini sebuah rumah warga dibakar dan seorang warga dibunuh.
Diduga pertikaian antar dua kelompok warga ini terjadi karena masih ada dendam antara warga Kampung Bombay dan warga Kampung Holat. Pertikaian ini masih berkaitan dengan pembunuhan terhadap Hendrikus Silubun pada 1 Januari 2013 di depan tempat karaoke Diva jalan Budi Utomo Distrik Mimika Baru Kabupaten Mimika.
Selain itu warga Kampung Bombay merasa kesal pada warga Kampung Holat. Kekesalan itu bermuara pada tudingan terhadap warga Kampung Holat menjadi penyebab persoalan di areal pendulangan tradisional yang menyebabkan warga Kampung Bombay tidak lagi bisa mendulang emas di aliran tailing PT Freeport Indonesia.
Warga Kampung Bombay kemudian menyerang warga Kampung Holat. Sebanyak 30 warga Kampung Bombay dengan senjata tajam dan panah dari kawat menyerang Jalan Patimura. Karena mereka tidak menemukan Buce Silubun, warga membakar rumah Buce Silubun. Kanit Patroli Polsek Mimika Baru dan anggota Satlantas Iptu Yunan datang ke lokasi tetapi warga Kampung Bombai sudah pergi.
Pada Sabtu dinihari sekitar pukul 00.46 waktu Papua, Kepala Kepolisian Resor Mimika, AJun Komisaris Besar Polisi Jeremias Rontini berusaha melerai kedua kelompok yang bertikai. Puluhan warga Kampung Bombay masih memadati Jalan Patimura sembari membawa parang panjang.
Rontini berupaya mengendalikan amarah puluhan warga bersenjata parang. Tetapi warga tidak menghiraukan karena kuatir warga Kampung Holat akan membalas serangan ke Kampung Bombai. Rontini juga berupaya berkoordinasi dengan tokoh warga Kei, Piet Rafra agar warga tidak lagi saling menyerang dan membongkar blockade jalan. Massa akhirnya bersedia membuka blockade jalan, tetapi mereka tetap membawa parang.
Pada Sabtu subuh, sekitar pukul 04.40 waktu Papua, terjadi penyerangan terhadap warga Kampung Bombay di Jalan Busiri. Keluarga John Sangor diserang oleh massa Kampung Holat. Massa membakar rumah milik Budi Heatubun.
Puluhan warga Kampung Bombay kemudian menyerang balik. Sedikitnya 50 warga dengan senjata parang dan panah kawat terlibat kontak fisik. Polisi tidak dapat mengendalikan situasi karena jumlah massa yang sangat banyak. Polisi kemudian meminta tambahan pasukan dari Brimob Detasemen B Mimika, sembari melokalisir areal konflik. Massa mengakhir pertikaian sekitar pukul 05.45 waktu Papua.
Akibat pertikaian ini seorang warga, Rudi Heatubun meninggal dunia akibat luka senjuata tajam, dan tergeletak di tepi jalan. Pada pukul 06.05 waktu Papua Kasat Reskrim Polres Mimika Ajun Komisaris Toni Sarjaka melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi kembali menemukan korban meninggal di depan Salon Nabila, Panus Heatubun.
TJAHJONO EP