TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat Marzuki Alie menyatakan akan tunduk dengan keputusan Majelis Tinggi dalam menghadapi kongres luar biasa yang digelar 30-31 Maret nanti. Termasuk dalam hal pencalonan ketua umum. "Saya mendukung apa pun keputusan Ketua Majelis Tinggi," kata Marzuki saat dihubungi Tempo, Rabu, 27 Maret 2013.
Menurut Marzuki, sejauh ini dia tak mengarahkan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) maupun Cabang untuk memilih salah satu calon. Marzuki mempercayakan keputusan kongres kepada Majelis Tinggi. Dia pun mengatakan, dirinya mendukung pencalonan Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono menjadi ketua umum, seperti disampaikan oleh 25 DPD dalam pertemuan di Cikeas Ahad lalu.
Marzuki mengatakan, sejauh ini, SBY dalam berbagai kesempatan selalu mengedepankan penyelamatan Demokrat. SBY pun bahkan sudah memberi sinyal akan memenuhi permintaan para pengurus DPD. SBY tak mau mengecewakan para pengurus DPD yang sudah menyatakan mendukungnya untuk menjadi ketua umum. "Saya dapat info SBY katakan bismillah (untuk maju)."
Menurut Marzuki, pencalonan SBY sebagai ketua umum tak akan membuat tugasnya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan terbengkalai. Kongres akan menyiapkan mekanisme agar beban partai tak menumpuk pada SBY. Salah satu kemungkinannya adalah membentuk ketua harian. "Apa pun namanya, nanti akan dibicarakan di kongres."
Marzuki berharap pelaksanaan kongres nanti berjalan lancar dan tak diwarnai kegaduhan. Dia mendukung penentuan ketua umum dilakukan dengan musyawarah mufakat. "Jangan sampai terjadi sesuatu yang tak diinginkan di kongres." Marzuki menyatakan, kongres harus menjadi sarana partai meningkatkan soliditas untuk menyukseskan Pemilu 2014. "Waktunya sudah mepet, jadi kongres harus berjalan aman, damai, tertib."
IRA GUSLINA SUFA
Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas
Berita Lainnya:
Firasat Buruk Pemindahan Tahanan Lapas Sleman
Penyerangan LP Sleman Terencana, Ini Indikasinya
BIN: Senjata Penyerang LP Sleman Bukan Standar TNI
Siapa Tak Trauma Lihat Serangan Penjara Sleman