TEMPO.CO, Karanganyar - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan meyakini Indonesia tidak perlu mengimpor beras tahun ini. Menurutnya, produksi beras Indonesia mencukupi. "Tahun ini Bulog akan menyerap 3,5 juta ton beras. Saya yakin jika tercapai, kita tidak perlu impor beras," katanya, seusai panen raya padi di Desa Jati, Kecamatan Jaten, Karanganyar, Ahad, 24 Maret 2013.
Menurutnya, sebenarnya Indonesia tak perlu impor beras tahun lalu. Tapi saat itu pemerintah tidak terlalu yakin bisa memenuhi permintaan dalam negeri. "Akhirnya Bulog tetap impor beras. Dan ternyata di akhir tahun masih ada stok 2 juta ton beras," tuturnya.
Tahun lalu, Bulog berhasil menyerap 2,6 juta ton beras. Agar bisa menyerap 3,5 juta ton, dia meminta Bulog kembali menerjunkan pasukan semut. Mereka adalah petugas khusus yang mencari beras ke berbagai pelosok Indonesia. "Perbanyak pasukan semut. Bisa semut hitam, semut merah, semut gatal, atau semut rangrang," katanya.
Dia malu Indonesia sebagai negara agraris masih mengimpor beras. "Mari tahun ini bikin sejarah, tidak impor beras sama sekali. Untuk hilangkan kemaluan nasional," ujarnya.
Tak lupa dia meminta petani untuk segera memulai masa tanam. Dia memperkirakan musim kemarau akan maju sebulan. "Harus segera tanam untuk mengejar musim hujan," katanya.
Bupati Karanganyar Rina Iriani mengatakan Karanganyar termasuk salah satu penyangga pangan di Jawa Tengah. Tahun lalu panen padi yang dihasilkan mencapai 110 ribu ton. "Kami melakukan berbagai upaya untuk menjaga ketahanan pangan," katanya. Misalnya mengembangkan varietas padi, revitalisasi pertanian dengan pupuk organik, dan mengkampanyekan pola tanam berseling, yaitu padi-padi-palawija.
UKKY PRIMARTANTYO
Terpopuler:
Asrama Mahasiswa NTT di Yogya Ditinggal Penghuni
4 Tahanan Sleman Dieksekusi di Depan Napi Lain
Eyang Subur, Bekas Penjahit yang Koleksi Perhiasan
Kepala Pengamanan LP Sleman Ditodong Pistol
Sultan Khawatirkan Keselamatan Mahasiswa NTT