TEMPO.CO, Semarang - Partai Keadilan Sejahtera menargetkan bisa memenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah, Hadi Prabowo-Don Murdono. Partai ini ingin mengulang sukses kemenangan sebelumnya di Pilkada Jawa Barat dan Sumatera Utara.
Presiden PKS Anis Matta membeberkan adanya strategi yang berbeda untuk menghadapi pemilihan Gubernur Jawa Tengah dengan di Jawa Barat dan Sumatera Utara. "PKS perlu mengubah strategi yang jitu agar bisa memenangkan Hadi-Don," kata Anis Matta di Semarang, Sabtu malam, 16 Maret 2013.
Bekas Wakil Ketua DPR ini menyatakan, PKS akan mengubah permainan politik dari dangerous game--permainan berbahaya--menjadi funny game--permainan yang lucu dan menyenangkan. Selama ini, kata Anis, pertarungan politik yang mengemuka selalu membahayakan, seperti penggunaan black campaign (kampanye hitam), politisasi hukum, hingga pembunuhan karakter. "Kita meninggalkan seperti ini. Pilgub Jawa Tengah itu permainan orang dewasa yang lucu," kata Anis.
Langkah PKS menghindari permainan kampanye hitam memang bisa dimaklumi. Sebab, dalam catatan Tempo, pasangan Hadi-Don memang juga kontroversial. Hadi pernah dimintai keterangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam beberapa kasus dugaan korupsi, seperti proyek pengadaan mobil kebakaran dan dugaan suap APBD Kota Semarang.
Sedangkan Don Murdono adalah saudara dari Hendy Boedoro, bekas Bupati Kendal yang dihukum karena kasus korupsi sekaligus kakak dari mantan Ketua PDIP Jateng dan Ketua DPRD (non-aktif) Jawa Tengah, Murdoko, yang kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang karena terjerat kasus korupsi APBD Kendal.
Dalam Pilkada Jawa Tengah, PKS berkoalisi dengan PKB, PPP, Partai Gerindra, Hanura, dan PKNU. Enam partai ini memutuskan mengusung Hadi-Don beberapa jam sebelum pendaftaran calon gubernur ditutup KPUD. Padahal, Hadi dan Don sebelumnya mendaftar penjaringan di PDIP. Namun PDIP memilih Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko.
Anis menilai konfigurasi pasangan calon yang diusung PKS ini juga lucu. Hadi merupakan birokrat (Sekda Provinsi Jawa Tengah) berpasangan dengan Don Murdono (politikus PDIP yang diusung partai lain). "Di dunia sepak bola, pasangan ini mirip transfer pemain. Ini membuat permainan yang seru, tapi tidak berbahaya," kata Anis.
Anis juga mengibaratkan Pilkada Jateng seperti minuman soda yang berbeda dengan minuman beralkohol. Sama-sama menyenangkan. Tapi alkohol berbahaya, sedangkan soda tidak. Anis menyatakan, Pilkada Jateng menjadi alat ukur elektabilitas dan aksetabilitas partai. "Pilkada menjadi alat uji apakah pembinaan yang dilakukan bisa bekerja maksimal atau tidak," kata Anis.
ROFIUDDIN
Terpopuler:
KPK Sita Enam Bus Milik Djoko Susilo
Hercules Punya Jasa kepada Kopassus
Ini Kata Ahok Soal Jokowi Potensial Jadi Capres
Punya Usaha Perikanan, Kenapa Hercules Memeras?
Kisah Hercules, Bos Preman dari Tanah Abang
Hercules Pemegang Bintang Setya Lencana Seroja
Ini Kronologi Penyerangan Kantor Tempo
Hercules, dari Preman hingga Pemimpin Akademi
Ada Tiga Tingkatan Preman di Jakarta
Ibas Menjawab Tudingan Terima Duit Hambalang