TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kecewa terhadap kinerja Menteri Pertanian Suswono dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dalam menangani lonjakan harga bawang merah, bawang putih, dan daging sapi. SBY juga menyatakan belum melihat langkah konkret untuk mengatasi lonjakan harga tersebut.
"Saya malah mendengar saling menyalahkan satu kementerian dengan kementerian lain. Ini buruk," kata Presiden SBY saat membuka rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Kamis, 14 Maret 2013.
Menurut SBY, sikap tidak profesional dua kementerian tersebut dilihatnya melalui surat kabar dan pemberitaan televisi. Ia memerintahkan dua kementerian tersebut untuk mengatasi masalah dengan duduk bersama dan mengambil kebijakan atas masalah harga. Stabilitas harga tidak dapat dicapai dengan saling menyalahkan, melainkan melalui penentuan kebijakan bersama.
"Jangan bersilat lidah di depan pers. Cari solusi. Itu yang ingin saya sampaikan. Saya akan ikuti terus," kata Presiden.
Ia juga menyatakan, jika harga komoditas naik dan tidak sesuai dengan teori ekonomi, pemerintah jangan saling berdebat dan berbantah dengan data. Bahkan, SBY meminta, jika dua kementerian tersebut tidak kunjung bisa menemukan solusi bersama, masalah harus dibawa ke Presiden untuk diputuskan.
"Kalau memang saudara tidak klop, bawa ke tempat saya, saya putuskan. Tapi, saya masih yakin sebenarnya masih bisa diatasi."
Kementerian Perdagangan awalnya memaparkan bahwa keterlambatan persetujuan impor hortikultura terjadi lantaran lambannya rekomendasi impor dari Kementerian Pertanian. Sebaliknya, Kementerian Pertanian mengklaim proses rekomendasi berlangsung lama karena banyaknya permohonan rekomendasi impor produk hortikultura yang harus ditandatangani.
Impor hortikultura, menurut Kementerian Pertanian, terhambat Peraturan Menteri Pertanian Nomor 60 Tahun 2012 tentang Rekomendasi Impor Produk Hortikultura dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 60 Tahun 2012 tentang Ketentuan Impor Produk Hortikultura.
Dua regulasi ini mengatur perusahaan yang bisa mengimpor harus terdaftar sebagai importir di Kementerian Perdagangan, memperoleh rekomendasi impor dari Kementerian Pertanian, lalu kembali ke Kementerian Perdagangan untuk mendapat persetujuan impor.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Terpopuler:
Diperiksa Hari Ini, Menteri Suswono Terancam
Sahetapy Curigai Motif Pengusutan Sprindik Anas
Siapa Jorge Bergoglio, Sri Paus yang Baru?
Dana Safari PKS, Mendagri: Tanggungjawab Gubernur
Jorge Mario Bergoglio Terpilih Sebagai Paus Baru