TEMPO.CO, Denpasar - Menjelang Hari Raya Nyepi, Bali akan disemarakkan pawai ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh adalah boneka raksasa yang melambangkan kemenangan kebaikan (Dharma) atas kejahatan (Adharma). Namun tetap saja ada yang nyleneh dengan menampilkan figur yang lain.
Salah-satunya yang dibuat Nyoman Tenaya, 41 tahun, warga Banjar Tegal Sari, Dangin Puri, Denpasar. Tahun ini, Tenaya membuat ogoh-ogoh Anas Urbaningrum tergantung di Monumen Nasional (Monas) Jakarta.
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat lehernya terbelit tambang berwarna hijau dengan mengenakan batik berwarna biru, terusan celana bahan hitam. Monas tampak di belakangnya dengan dimana terdapat seekor kera hitam memegang tali.
Tenaya membantah itu adalah ogoh-ogoh Anas. "Itu ogoh-ogoh Monas. Soal orangnya yang digantung, saya tidak menyebutnya Anas," katanya. Menurut dia, ogoh-ogoh yang dibuatnya adalah lambang kerakusan yang akan diarak pada malam menjelang Nyepi yang tahun ini akan jatuh pada Selasa 12 Maret 2013. Setelah itu, ogoh-ogoh dibakar.
Tahun-tahun sebelumnya, Tenaya memang selalu menarik perhatian dengan ogoh-ogoh kreasinya. Bila umumnya ogoh-ogoh diambil idenya dari cerita pewayangan, dia memilih figur yang sedang menjadi kontroversi dalam masyarakat. Tahun lalu misalnya, ia membuat ogoh-ogoh "Miss Wisma Atlet" yang menampilkan figure Angelina Sondakh berboncengan sepeda ontel dengan Muhammad Nazaruddin.
ROFIQI HASAN
Berita terpopuler lainnya:
Polda Temukan Kartu Intelijen di Mobil Hercules
Wawancarai Aher, Sejumlah Wartawan Dipukul Petugas
Jokowi Ikut Nonton Music Bank Jakarta
Curhat Rustriningsih Kenapa Tak Lolos Cagub
Eunhyuk Ingin Belajar Bahasa Indonesia
Rustriningsih Ditolak PDIP Karena Tak Santun Berpolitik
Modus Golden Traders Mirip Perusahaan di Malaysia
Polda: Kartu Intelijen di Mobil Hercules Palsu