TEMPO.CO, Surakarta - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Marzuki Alie, menyatakan tidak akan mundur dari kursi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat meski tengah berfokus membenahi partainya. Bahkan, dia tetap tidak akan mundur seandainya terpilih menjadi Ketua Umum Demokrat dalam kongres luar biasa.
"Jika saya ditugaskan menjadi ketua partai, saya tidak akan mundur dari DPR," kata Marzuki saat ditemui di Surakarta, Sabtu malam, 9 Maret 2013. Menurut Marzuki, dia sanggup memegang dua jabatan itu sekaligus.
Marzuki beralasan bahwa tugas ketua partai dan Ketua DPR sama-sama merupakan pekerjaan politik. Tugas-tugas di dua jabatan itu bisa dikerjakan secara bersamaan. "Beda halnya apabila saya memegang jabatan di eksekutif," katanya.
Sikap tersebut berbeda dengan politikus Demokrat yang lain, Edhie Baskoro Yudhoyono, yang memilih mundur dari DPR dengan alasan ingin berfokus mengurus partai. "Tentu berbeda antara Ketua DPR dan anggota biasa," katanya. Alasannya, Ketua DPR merupakan alat kelengkapan negara yang memiliki posisi strategis.
Marzuki mengatakan bahwa sikap serupa juga pernah dilakukan oleh Akbar Tandjung, yang pada saat itu memimpin Partai Golkar sekaligus menjadi Ketua DPR. Dia menilai bahwa Akbar cukup piawai mengerjakan dua tanggung jawab itu secara simultan. "Dia juga berhasil mengangkat partainya yang sempat terpuruk," katanya.
AHMAD RAFIQ