TEMPO.CO, Baturaja -- Puluhan siswa di SDN 2 Baturaja Timur masih trauma atas pembakaran Mapolrest OKU, Kamis, 7 Maret 2013 kemarin. Jumat, 8 Maret 2013 hari ini sekolah terpaksa meliburkan siswanya dengan alasan untuk mempermudah proses penyidikan dari pihak Polri dan TNI. (Baca: Ini Kronologi Penyerangan TNI AD ke Mapolres OKU)
"Sebagian besar mereka melihat langsung ketika tentara itu beraksi," kata Nur Magdalena, Kepala Sekolah SDN II Baturaja Timur, OKU, Jumat, 8 Maret 2013. Pada saat kejadian, menurut Magdalena, siswanya baru masuk kelas sehingga sempat terjadi kepanikan dari para siswa. "Saya langsung perintahkan anak-anak untuk berdiam di kelas ketika pembakaran itu terjadi."
Gedung Sekolah SDN II Baturaja Timur, OKU, terletak persis di samping kanan gedung Mapolres di Jalan S. Parman. Gerbang utama sekolah itu menghadap langsung ke ruang tahanan Mapolres. "Jadi, suasana memang gaduh, ada letupan, ada jeritan sehingga anak-anak juga ikut menjerit," kata Nur Magdalena.
Sementara itu, Fendi, pedagang nasi uduk di samping Mapolres OKU, juga menyaksikan langsung kejadian tersebut. Dia pun terpaksa melarikan jualannya ke tempat yang lebih aman untuk menghindari salah sasaran. "Ada sebagian lainnya siswa itu masih belum masuk kelas. Mereka berlarian ketika tentara mulai menutup jalan," kata Fendi.
Baik Fendi maupun Nur Magdalena berharap suasana di kota Baturaja kembali kondusif seperti sedia kala. "Mudah-mudahan tidak terulang lagi. Kami ingin anak-anak ini bisa tenang kembali belajar," kata Fendi. Berita bentrok TNI versus Polri selengkapnya di sini.
PARLIZA HENDRAWAN
Berita Lainnya:
Asap Masih Mengepul di Markas Polres OKU
SBY Minta Insiden Mapolres OKU Tak Terulang
Pasca Bentrok TNI vs Polri, OKU Berangsur Kondusif
Ini Kronologi Penyerangan TNI AD ke Mapolres OKU
Kapolri Desak Panglima TNI Periksa Anggotanya