TEMPO.CO, Paser - Wartawati Paser TV yang dianiaya narasumbernya hingga keguguran, Normila Sariwahyuni, menegaskan keberadaannya di lokasi lahan sengketa itu benar-benar untuk kerja jurnalistik. Dia datang dan mengambil gambar kericuhan di Paser setelah mendapat tugas dari Pemimpin Redaksi Paser TV, Agus Salim.
"Saya ke lokasi atas perintah redaksi, saya ada surat tugas dan kartu pers, juga alat kerja," kata Normila, Selasa, 5 Maret 2013.
Baca Juga:
Penegasan Yuni --panggilan Normila Sariwahyuni-- ini sekaligus membantah tudingan Kepala Polda Kalimantan Timur, Inspektur Jendral Anas Yusuf. Kepada wartawan, jenderal bintang dua ini menyebut keberadaan Yuni bukan sebagai wartawan tapi sebagai anak dari pemilik lahan yang bersengketa.
Yuni memang anak dari Haji Nurdin, salah satu pihak yang bersengketa atas kepemilikan tanah yang memicu kericuhan itu. Sengketa tanah ini terjadi antara keluarga Haji Nurdin dengan Haji Nohan. Tapi masalah sengketa ini sudah diputus Mahkamah Agung pada 2009 lalu. MA minta tanah itu dikembalikan pada pihak yang berwenang.
Pekan lalu, sengketa ini kembali memanas, ketika sejumlah pekerja Haji Nurdin yang sedang bekerja di lahan sengketa, diusir. Ketika situasi memanas itulah, Paser TV mengirim Yuni untuk meliput. Tak disangka, kehadiran Yuni --yang diketahui sebagai anak Haji Nurdin-- justru berakhir dengan penganiayaan dirinya.
"Padahal sebelum mengambil gambar, saya sudah tunjukkan kartu identitas saya sebagai wartawan," kata Yuni.Selain dipukuli, perangkat kerjanya dirusak dan tas pribadinya yang berisi kartu identitas dirampas dan dibuang.
"Saya ke lokasi karena tugas redaksi, tak ada sama sekali dengan urusan orang tua saya," kata Yuni.
Pemimpin Redaksi Paser TV, Agus Salim membenarkan dia memberi tugas peliputan kepada Yuni. Perintahnya, mengambil gambar adanya kericuhan di Desa Rantau Panjang. "Saya memang menugaskan dia untuk meliput," kata Agus Salim terpisah.
FIRMAN HIDAYAT
Berita Terpopuler:
Malaysia Bayar Sewa ke Sultan Sulu Rp 14 Juta
Fakta-fakta Menarik Jelang MU Vs Real Madrid
Pegawai Kemenag Dicurigai Gelapkan Dana Haji
'Perjalanan Pulang' Keluarga Sultan Sulu ke Sabah
Polisi Gamang Usut Golden Traders