TEMPO.CO, Bandung -Pasangan calon Dede Yusuf Macan Effendi dan Lex Laksamana Zainal mengucapkan selamat pada pemenang pilkada Jawa Barat. "Kami memberikan ucapan selamat pada siapa pun yang nanti terpilih dari hasil penghitungan suara tersebut, sebagai gubernur dan wakil gubernur (terpilih). Tapi, dengan catatan," kata Dede Yusuf di Sekretariat KPU Jawa Barat, Minggu, 3 Maret 2013.
Ucapan selamat pasangan itu disampaikan di depan wartawan yang mencegatnya saat meninggalkan Rapat Pleno pemilukada Jawa Barat yang masih berlangsung. Dia dan Lex sempat menghadiri penghitungan suara itu, dan keduanya lalu meninggalkan Pleno itu. "Kita sudah serahkan semuanya pada tim, karena ini kan perhitungannya teknis," ucap Dede.
Sejumlah catatan diberikan pada penyelenggaraan pemilukada Jawa Barat. Di antaranya, soal partisipasi publik dalam pemilukada yang terhitung rendah, serta dugaan kecurangan serta pelanggaran dalam proses pemilukada Jawa Barat.
Pasangan Dede-Lex juga mengucapkan terimakasih pada partai koalisi pendukungnya, kader partai, relawan, serta kader partai pendukung pasangan itu. "Percayalah semua keringat tidak akan sia-sia. Pak Lex dan saya, siap membangun Jawa Barat dalam berbagai bidang dan tugas lain," kata Dede.
Soal temuan pelanggaran dan kecurangan yang dikumpulkan timnya, Dede mengatakan, "Kami sebagai kandidat sudah legowo menerima keputusan itu," Tapi dia memberikan kesempatan kepada timsesnya untuk mengkaji dan melaporkannya ke lembaga yang berwenang jika ditemukan ada dugaan pelanggaran.
Ketua Tim Pemenangan Dede Lex, Didin Supriadin meneken Berita Acara hasil hasil Rapat Pleno Rekapitulasi Suara yang digelar KPU Jawa Barat. Didin membacakan , pernyataan kedua kandidat yang dibelanya, sebelum menandatangani berita acara itu. Kami menghormati pilihan dan menyatakan selamat pada pemenang, gubernur dan wakil gubernur terpilih, dengan sebuah catatan," kata Didin.
Catatan itu di antaranya, soal rendahnya partisipasi pemilih, sosialiasi pemilukada yang dinilai masih kurang, serta carut-marut administrasi soal DPT, undangan pemilih, hingga tiadanya TPS di rumah sakit. "Kami prinsipnya menerima apa pun proses Pilgub ini," kata Didin.
AHMAD FIKRI