TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris PT. Radina Niaga Mulia Elda Devianne Adiningrat belum menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya dalam kasus dugaan korupsi kredit fiktif Bank Jabar Banten (BJB) cabang Surabaya. Elda baru menunjuk John Pieter sebagai pengacaranya dalam kasus dugaan suap impor daging sapi.
“Sekarang saya tidak bisa jawab karena tidak tahu sama sekali soal kasus Bank Jabar Banten,” ujar John saat dihubungi oleh Tempo, Rabu, 27 Februari 2013. Dia mengaku belum ada kuasa hukum yang ditunjuk oleh Elda untuk menangani kasus ini.
“Malam ini dia (Elda) akan ketemu saya, besok akan saya kasih kabar,” kata John. Mengutip laporan Majalah Tempo, BJB diketahui mengucurkan kredit senilai Rp 250 miliar ke PT. Cipta Inti Pramindo. Dalam dokumen persetujuan kredit nomor 153/SBY-KOM/2011 tertulis kredit senilai Rp 250 miliar itu diperuntukkan buat membiayai proyek tahun 2011 yang pendanaannya diambil dari APBN dan APBD. Suku bunga yang diterapkan efektif mengambang 13,25 persen, yang dievaluasi setiap tiga tahun.
Dari total kredit itu, akhirnya yang dipakai hanya Rp 100 miliar. Dana Rp 60 miliar dimanfaatkan untuk membiayai proyek pengadaan pakan ikan di Kementerian Kelautan dan Perikanan serta proyek pengadaan benih PT. Sang Hyang Seri (Persero). Kasus kredit fiktif ini juga menyeret Komisaris PT. Radina Niaga Mulia Elda Devianne Adiningrat sebagai tersangka.
PT. Radina Niaga merupakan salah satu vendor PT. Cipta Inti Parmindo yang menerima fasilitas kredit Bank Jabar. Kredit tersebut diduga mengalir dari trio Elda, Ahmad Fathanah dan Luthfi Hasan Ishaaq. Kepada Direktur Utama Cipta Inti Parmindo Yudi Setiawan, Fathanah dan Elda menjanjikan sejumlah proyek. “Fathanah dan Elda mengaku bisa membuka pintu agar mendapat proyek di berbagai tempat,” kata dia.
Awalnya, Yudi hanya mengajukan kredit sebesar Rp 76 miliar kepada Bank Jabar. “Namun saat permohonan diajukan, tanpa diminta, bank menaikkan plafon menjadi Rp 250 miliar,” kata Yudi. Kemudahan ini diuga berkaitan erat dengan peranan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Pemda Jawa Barat sendiri memiliki 30 persen saham di bank daerah itu.
SUBKHAN
Berita Terpopuler:
Perlawanan Anas : Dana ke Ibas Tanya ke Amir
Amir Jawab Anas: Nazar Tak Pernah Sebut Nama Ibas
Mahfud Md.: Teman Korupsi Jangan Ditutupi
Pelapor Raffi Ahmad, Artis 'N' = Nikita Mirzani?
Anas Urbaningrum: SBY Anggap Saya Tak Loyal
Ketika Jokowi Ditegur DPRD Lagi