Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dede Yusuf, Korban Pertama Kisruh Demokrat

image-gnews
Dede Yusuf dan Lex Laksamana. TEMPO/Prima Mulia
Dede Yusuf dan Lex Laksamana. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil quick count menunjukkan pasangan Ahmad Heryawan (Aher)-Deddy Mizwar sebagai pemenang Pemilihan Umum Kepala Daerah Jawa Barat. Pasangan Dede Yusuf dan Lex Laksamana yang digadang-gadang sebagai lawan kuat ternyata tak berhasil memukul perolehan pasangan Aher-Deddy yang sudah diprediksi menang.

Berdasarkan analisis Lingkaran Survei Indonesia, ada satu faktor utama yang menyebabkan pasangan Dede-Lex tak bertaji. Faktor itu adalah Partai Demokrat dengan serangkaian masalah korupsinya.

"Dede boleh dikatakan korban pertama dari gonjang-ganjing yang tengah berlangsung di Partai Demokrat," ujar Totok Izul Fatah, Direktur Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia, ketika diwawancarai Tempo, Minggu, 24 Februari 2013.

Totok mengatakan, serangkaian masalah Demokrat, yang mencapai klimaksnya dengan penetapan mantan Ketua Umum Anas Urbaningrum sebagai tersangka kasus korupsi Hambalang, membuat perolehan suara Dede tergerus. Pasalnya, Dede amat lekat dengan citra Demokrat. Ketika Demokrat bermasalah, pukulan akan dirasakan oleh kubu Dede.

Selain ikut mempengaruhi citra Dede, serangkaian masalah di Demokrat juga membuat mesin politik Demokrat tak berjalan lancar. Alhasil, kubu Dede pincang saat bertarung di Pilkada Jabar.

"Saya rasa ada semacam demoralisasi di kubu Demokrat saat kasus korupsi menerjang mereka. Apalagi, mereka dihajar dengan hasil survei yang buruk. Mereka menjadi tak pede, pesimistis. Alhasil, dukungan ke Dede pun tak maksimal. Anas yang dulu berkata akan jadi gugus depan pendukung Dede pun mundur. Boleh dikatakan kalah sebelum bertanding," ujar Totok.

Faktor sampingan, kata Totok, adalah Dede yang kurang aktif memanfaatkan mesin politik lain. Padahal, Dede juga didukung oleh Partai Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo, salah satu capres unggulan. Menurut Totok, jika Dede pintar, seharusnya dia memanfaatkan dukungan Prabowo dibanding tetap bertahan menggunakan mesin politik Demokrat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dede dirasa Totok juga terlalu mengasosiasikan dirinya dengan Partai Demokrat. Kampanyenya pun sebagian besar membawa atribut Demokrat. Jika Dede Pintar, kata Totok, seharusnya Dede tak memakai atribut partai yang tengah terkait dengan kasus korupsi.

"Seharusnya dia belajar dari kemenangan Jokowi. Di situ, Jokowi mendapat dukungan kuat dari Prabowo. Prabowo juga termasuk unggulan dalam survei capres dan belum terkontaminasi masalah korupsi sebagaimana Demokrat," Totok menambahkan.

Meskipun menilai buruk langkah langkah Dede, Totok juga menilai Dede tak melakukan kesalahan dalam memilih calon. Dede dirasa sudah tepat memilih pasangan Lex Laksamana yang memiliki faktor kompetensi untuk mengimbangi faktor popularitas yang dimiliki Dede.

Ditanyai siapa yang diuntungkan dari masalah Dede, Totok menjawab, pasangan Rieke Diah Pitaloka serta Teten Masduki. Rieke, dalam berbagai survei, sebenarnya kalah populer dibanding Dede. Namun, karena Dede terpengaruh kasus Demokrat, terutama dalam seminggu terakhir, prosentasenya tergerus Rieke-Teten. Simak info pemilihan Gubernur Jawa Barat di sini.

ISTMAN MP

Baca juga:
Pilkada Jawa Barat, Begini Peta Politik Kandidat
Hasil Akhir Quick Count LSI, Aher-Deddy Menang
Dede-Lex Unggul di Penjara Kebon Waru

Unggul di Quick Count, Deddy: Ini Baru Permulaan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

8 Nama Masuk Bursa Pilgub Jabar 2024, Ada Artis, Timses Capres hingga Pensiunan Polisi

17 hari lalu

Gedung Sate. (Foto: Humas Jabar).
8 Nama Masuk Bursa Pilgub Jabar 2024, Ada Artis, Timses Capres hingga Pensiunan Polisi

Sejumlah nama muncul dan dikaitkan untuk maju di Pilgub Jabar 2024. Ada timses Capres, mantan napi hingga pensiunan polisi.


Real Count KPU Dapil Jabar 2 33 Persen: Cucun PKB Tinggalkan Perolehan Dede Yusuf hingga Aher

39 hari lalu

Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurizal beserta jajaran pengurus Partai memberikan keterangan pers terkait Puncak Harlah ke-25 PKB di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis, 20 Juli 2023. Kegiatan tersebut akan dihadiri oleh sekitar 50 ribu kader dan simpatisan PKB dari seluruh Indonesia, termasuk kiai khos NU. TEMPO/M Taufan Rengganis
Real Count KPU Dapil Jabar 2 33 Persen: Cucun PKB Tinggalkan Perolehan Dede Yusuf hingga Aher

Politikus PKB Cucun Ahmad Syamsurijal mendominasi dalam perolehan suara real count sementara Komisi Pemilihan Umum di daerah pemilihan Jawa Barat 2


Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Moeldoko menyambut kedatangan redaksi Tempo.co di Kantor Staf Presiden. (Foto: TEMPO/Dimas Prasetyo)
Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat


Depak Pengurus Pramuka Andalan Nasional, Budi Waseso Digugat

2 Juli 2023

Untung Widyanto Pengurus Pramuka Andalan Nasional yang diberhentikan Budi Waseso (dok. Kwarnas Pramuka)
Depak Pengurus Pramuka Andalan Nasional, Budi Waseso Digugat

Pemberhentian sejumlah pengurus pramuka oleh Komjen Pol Budi Waseso berujung tuntutan ke PTUN. Sidang pertama akan dilaksanakan pada Rabu pekan depan.


Rieke Dyah Pitaloka sampai Mulan Jameela, Selebritas yang Sudah Jadi Anggota DPR

16 Mei 2023

Rieke Dyah Pitaloka. ANTARA/Ismar Patrizki
Rieke Dyah Pitaloka sampai Mulan Jameela, Selebritas yang Sudah Jadi Anggota DPR

Bacaleg 2024 diramaikan selebritas. Sebelumnya beberapa artis sudah menjadi anggota DPR periode 2019-2023, Rieke Dyah Pitaloka sampai Mulan Jameela.


Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas


Dede Yusuf Tegaskan Kurikulum Bisa Disesuaikan dengan Kondisi Sekolah

31 Oktober 2022

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi. Foto: Devi/nvl
Dede Yusuf Tegaskan Kurikulum Bisa Disesuaikan dengan Kondisi Sekolah

Kalau tidak mampu dengan kurikulum yang baru, bisa menjalankan kurikulum yang lama.


Dede Yusuf: Indonesia Butuh 1 Juta Guru

4 Agustus 2022

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi. Foto: Devi/nvl
Dede Yusuf: Indonesia Butuh 1 Juta Guru

Kemendikbudristek akan membuka lowongan untuk memenuhi kebubutuhan 1 juta guru hingga 2024.


Dede Yusuf Desak Kenaikan Tarif Masuk Pulau Komodo Ditunda: Kaget dan Prihatin

1 Agustus 2022

Seekor komodo di Pulau Rinca, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Dok. Kemenparekraf
Dede Yusuf Desak Kenaikan Tarif Masuk Pulau Komodo Ditunda: Kaget dan Prihatin

Tarif anyar masuk ke Pulau Komodo berlaku mulai hari ini, 1 Agustus 2022.


Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat bersilahturahmi dengan Paguyuban Pasundan Papua di Yonif 751, Jayapura, Jumat (1/10/2021). (Foto: Yogi Prayoga S/Biro Adpim Jabar)
Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol