TEMPO.CO, Tasikmalaya - Pemilihan Gubernur Jawa Barat dilaksanakan serentak besok, Minggu, 24 Februari 2013. Surat suara pun telah didistribusikan Komisi Pemilihan Umum daerah ke panitia pemungutan suara (PPS) di tingkat desa.
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mulai siap-siap melaksanakan pemungutan suara. Mereka ada yang membuat tenda untuk tempat pemungutan suara (TPS). Namun hal berbeda terjadi di Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Di kampung adat ini, anggota KPPS menggunakan garasi mobil sebagai TPS. "Kami tak membuat tenda, tapi menggunakan garasi," kata Ketua KPPS di TPS 2 Kampung Naga, Syarif, 67 tahun, saat ditemui, Sabtu, 23 Februari 2013.
Garasi ini milik Syarif. Luasnya 7 x 10 meter persegi. Lokasinya berada di pojok parkiran atau warga setempat menyebutnya Terminal Kampung Naga. "Ya, mobil mengalah dulu. Dikeluarkan," ucap Syarif.
Garasi "disulap" jadi TPS sehari jelang pencoblosan. KPPS menempatkan beberapa meja dan kursi di garasi untuk warga yang antre memilih. "Meja dan kursi minjam dari sekolah dasar," Syarif menjelaskan.
Menjadikan garasi sebagai TPS bukan kali ini saja, namun sudah sejak akan berakhirnya era Presiden Suharto atau tahun 1997-an. Ketika Suharto memimpin, KPPS membuat tenda untuk TPS di parkiran Kampung Naga. "Pilpres di sini (TPS garasi). Pilgub sebelumnya, dua kali digelar di sini," kata Syarif.
KPPS tidak membuat tenda bukan tak ada anggaran, namun karena alasan lain yang lebih penting. "Bikin tenda kan dari terpal, kalau hujan suka mengganggu penghitungan suara," kata dia.
Menurut Syarif, tempat pemungutan suara pernah berada di Kampung Naga, bukan di parkiran. Namun hal itu tidak efektif karena lokasi TPS hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Sekadar diketahui, butuh waktu 7 sampai 10 menit dengan jalan kaki untuk menuju Kampung Naga dari parkiran kendaraan. "Agar memudahkan pihak lain, seperti KPU, PPS, dan pemerintah untuk melakukan pemantauan, maka TPS dipindahkan ke parkiran. Lokasi (TPS) jauh, dipindahkan agar gerak cepat, supaya dekat dan meringankan (pemantau). Biar saja warga Naga naik agar pemerintah tidak jauh (memantau)," ujar Syarif.
Pemilih yang nyoblos di TPS ini merupakan warga dari dua rukun tetangga (RT), yakni RT 01 dan 03, Kampung Naga, Desa Neglasari, Salawu, Tasikmalaya. Jumlah daftar pemilih tetapnya ada 394.
CANDRA NUGRAHA