TEMPO.CO, Batam -- Ketua PGRI Provinsi Kepulauan Riau, Ismail, mengatakan kesejahteraan guru honorer di wilayah ini masih kurang layak. Mereka mengajar, ujar Ismail, dengan imbalan di bawah upah minimum regional (UMR). " Padahal, mengajar itu pekerjaan berat," kata Ismail, Rabu, 20 Februari 2013.
Ismail mengemukakan, guru di Kepri saat ini sebanyak 19.526 orang. Serapan guru terbanyak di Batam 4.882 orang dan paling sedikit tenaga pengajar di Kabupaten Anambas yang hanya 743 guru.
Ismail mengatakan pendistribusian guru di Kepri tidak merata di kabupaten dan kota. Diharapkan di masa mendatang, hal ini akan menjadi perhatian. Sebab, jangan sampai terjadi ketimpangan dalam dunia pendidikan di Kepri.
Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Surya Respationo, mengatakan guru honorer di Kepri akan dinaikkan statusnya menjadi pegawai negeri sipil (PNS) bila ada kesempatan untuk itu. "Tenaga guru honores diutamakan," kata Surya Respationo usai menerima kunjungan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kepri
Surya mengemukakan, Kepri yang terdiri atas 2.048 pulau ini membutuhkan guru yang siap mental untuk ditugaskan di pulau-pulau terpencil. Oleh sebab itu, pemerintah Kepri akan memberikan insentif sesuai kemampuan keuangan Daerah. Namun banyak guru dan calon guru lebih memilih mengajar di daerah perkotaan seperti Batam, Tanjungpinang, Bintan dibanding mengajar di pulau-pulau terpencil meski insentifnya besar. "Senang mengajar di tempat banyak orang," katanya.
RUMBADI DALLE
Baca juga:
Demokrat dan PKS Dianggap Juara Korupsi
Aturan Baru SIM Tak Jadi Berlaku Maret Ini
Produk Nestle Terancam Ditarik di Indonesia
Petinggi PKS Klaim Putra Hilmi Sering Ke Turki