TEMPO.CO, Surakarta- Kepolisian Resor Sukoharjo menyelesaikan pemeriksaan terhadap enam orang yang diduga menculik balita bernama Ni Luh Leksa Wijaya. Hanya saja mereka tidak menetapkan tersangka dalam kasus tersebut. "Kasus ini diselesaikan dengan cara kekeluargaan," kata Kepala Polres Sukoharjo, Ajun Komisaris Besar Ade Sapari, Selasa 19 Februari 2013.
Penculikan bocah berusia empat tahun tersebut terjadi pada akhir pekan kemarin. Balita itu diculik saat sedang tidur di depan televisi. Sementara, neneknya yang selama ini mengasuh balita itu sedang berada di kamar mandi.
Polisi segera melakukan pemeriksaan dan pengejaran terhadap pelaku. Dari keterangan sejumlah saksi, diduga balita itu diculik oleh ayak kandungnya. Polisi akhirnya berhasil menangkap enam pelaku saat hendak menyeberang ke Pulau Bali.
"Ternyata memang benar bahwa pelaku penculikan itu adalah ayah kandungnya," kata Sapari. Hanya saja, polisi tidak bisa mengenakan pasal 328 Kitab Undang Undang Hukum Pidana mengenai penculikan kepada ayah kandung balita itu, I Made Oka Wijaya. Alasannya, Oka merupakan ayah kandung korban dan masih memiliki hak asuh atas balita tersebut.
Menurut Sapari, mereka akhirnya memilih menyelesaikan perkara itu melalui cara kekeluargaan. Apalagi, mertua pelaku, Sumarsiyati akhirnya mencabut laporan atas kasus penculikan itu. "Mereka sudah kami pertemukan dan sama-sama sepakat untuk tidak membawa kasus ini ke jalur hukum," katanya.
I Made Oka Wijaya mengaku sudah beberapa kali mengungkapkan keinginan untuk membawa Leksa yang selama ini diasuh oleh Sumarsiyati. Hanya saja, permintaan itu tidak pernah dikabulkan. "Saya sudah mencoba menyampaikan permohonan itu sebanyak tiga kali," kata Oka.
Dia akhirnya memilih melarikan Leksa saat kondisi rumah sedang sepi. Saat penculikan itu terjadi, Sumarsiyati tengah berada di kamar mandi. "Dari kasus ini, saya akan berusaha memperbaiki hubungan lagi dengan istri saya," katanya.
Leksa merupakan putri dari pasangan Oka bersama Dewi Ambar Sayekti. Selama ini Leksa dititipkan di rumah neneknya lantaran hubungan keluarga itu sudah tidak harmonis. Kedua orang tua Leksa tidak lagi tinggal serumah meski sama-sama berada di Bali.
AHMAD RAFIQ