TEMPO.CO, Manado - Budi Astanto, warga Kelurahan Paal 2 Lingkungan 9, Kecamatan Paal 2, Manado, tewas setelah tertimbun tanah longsor, Ahad, 17 Februari 2013. Ironisnya, saat kejadian, Budi bersama warga lainnya sedang membersihkan material tanah longsor untuk membuka akses jalan masuk ke perumahan Umbanua. Perumahan itu adalah salah satu lokasi yang terkena bencana tanah longsor akibat hujan yang turun sejak Sabtu.
Ketika warga sedang membersihkan tanah tersebut, tiba-tiba longsor susulan terjadi. Budi dan empat warga yang tepat berada di bawah bukit yang longsor tak bisa melarikan diri. Akibatnya, kelima warga termasuk Budi tertimbun tanah. Warga langsung berusaha menyelamatkan mereka. Namun, hanya empat warga yang bisa diselamatkan karena timbunan tanah itu masih setinggi dada. Sedangkan Budi tertimbun seluruh badan.
Tim Basarnas dan Palang Merah Indonesia membantu warga mencari korban yang tertimbun. Selama satu jam bekerja, mereka menemukan Budi sudah tidak bernyawa.
Lurah Paal 2, Olga Kaeng, mengatakan, kejadian yang menewaskan Budi merupakan longsor susulan setelah pada dinihari sebelumnya juga telah terjadi longsor. "Warga tak menyangka akan ada longsor susulan. Apalagi, saat kejadian, semua warga di perumahan memang tengah membersihkan akses jalan yang tertutup tanah. "Saya sungguh berbelasungkawa," kata Kaeng, Ahad, 17 Februari 2013.
Saat ini, Kota Manado diterjang banjir dan tanah longsor. Sebanyak 700-an rumah terendam air. Korban jiwa yang ditimbulkan akibat banjir dan tanah longsor sebanyak lima orang, sementara tujuh warga lainnya dinyatakan masih hilang.
Baca Juga:
ISA ANSHAR JUSUF