Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siapa Ridwan, Anak Hilmi yang Dicegah KPK?

image-gnews
Ketua Dewan Syuro PKS, KH. Hilmi Aminuddin. TEMPO/Seto Wardhana
Ketua Dewan Syuro PKS, KH. Hilmi Aminuddin. TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Partai Keadilan, Yusuf Supendi, tak bisa bercerita banyak tentang sepak terjang putra keempat Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin, Ridwan Hakim. Yusuf mengaku terakhir bertemu Iwan, sapaan akrab Ridwan, sepuluh tahun yang lalu.

"Pada dasarnya dengan anak-anak Hilmi saya kenal sejak masih bercelana pendek semua. Iwan itu anak keempat," kata Yusuf kepada Tempo, Kamis, 14 Februari 2013.

Yusuf menambahkan,"Tapi ya namanya anak-anak, begitu saja, kalau bertemu mencium tangan saya saja. Jadi saya tidak tahu pasti karakter dia." Yang Yusuf ingat, Iwan menghabiskan masa belajarnya di Sekolah Islam Terpadu Nurul Fikri Depok, Jawa Barat. "Sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di Nurul Fikri, Depok," ujarnya.

Kala itu, Yusuf mengenang, keluarga Hilmi Aminuddin tinggal di wilayah Kalimalang, Jakarta sekitar tahun 1987. Keluarga Hilmi sempat tinggal di Tanah Abang, lalu di Kalimalang, setelahnya di Anyer, dan Lembang. "Jadi selama sekolah Iwan dan adiknya itu diantar-jemput bersama adiknya. Kebetulan, adik perempuan Iwan yang sekelas dengan putri saya," ujarnya.

Usai menamatkan sekolahnya di Depok, Iwan dikabarkan melanjutkan studi di sebuah universitas di London. "Tapi saya tidak tahu ya, jurusannya apa. Saya cuma dengar dia melanjutkan kuliah di London titik. Selebihnya, lulus atau tidak, di Indonesia kemudian bagaimana saya tidak tahu," kata Yusuf.

Hanya saja, ketika mengajukan gugatan atas 10 pejabat PKS pada 2 Mei 2011 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Yusuf kembali mendengar sedikit kabar tentang Iwan. "Saya dengar dia bercerai dari istrinya sekitar Februari atau Maret 2011. Dan sudah menikah lagi," ujarnya. Namun, ia tidak mengetahui apakah dalam pernikahan pertamanya Iwan memiliki anak.

Yang menarik, ia mengenang, pada April 2012 seorang kawan dari anak Yusuf bertandang. Ia bercerita bahwa kakak dari kawan anaknya itu sedang asyik berbisnis dengan Iwan. "Di situ saya dengar lagi nama Iwan," ujarnya. Tapi Yusuf mentatakan sempat menasihati kawan anaknya itu, "Saya bilang, sampaikan pada kakakmu, hati-hatilah dengan bisnis itu, nanti susah dunia-akhirat."

Meski begitu, Yusuf mengaku tak tahu bisnis apa yang sedang dilakukan. Tapi berdasarkan yang pernah dia baca di majalah Tempo tahun 2011, ia mengetahui Iwan pernah disebut-sebut dalam kasus pengadaan impor daging sapi. "Ya saya cuma karena membaca Tempo yang menulis itu, Maret dan Juni 2011," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yusuf mengatakan sudah mendengar mengenai status pencekalan Iwan sekarang. Ia tidak mau berkomentar banyak soal status Iwan itu. "Saya dengar dalam perjalanan ke Bandung tadi sebelum asar," ujarnya.

Jejak Ridwan di kasus daging impor disinggung dalam laporan majalah Tempo edisi Juni 2011. Di situ dituliskan mengenai skandal impor daging sapi di Kementerian Pertanian. Dalam impor daging sapi, disebutkan nama Sengman Tjahja. Dia diduga mengimpor daging untuk kepentingan PT Indoguna Utama, perusahaan yang kini dua direkturnya ditangkap KPK.

Sengman masuk ke Kementerian Pertanian dengan dibawa oleh Ridwan Hakim. Kabar ini dibenarkan oleh mantan Direktur Jenderal Peternakan Prabowo Respatio. “Iya, Sengman dibawa Ridwan Hakim,” kata Prabowo. Hilmi sendiri membantah tuduhan ini. Demikian juga Sengman Tjahja.

Sumber Tempo di KPK kemarin menyebutkan, peran Hilmi dalam kasus impor daging sapi ini cukup terlibat. Bahkan, sumber dari kalangan penyidik ini menyatakan Hilmi dan kroninya juga dibidik dalam kasus tersebut. "Karena dia juga diduga kuat ikut bermain," ujarnya.

AYU PRIMA SANDI

Berita terkait
Begini Jejak Anak Bos PKS di Kasus Daging Impor
KPK Segera Periksa Menteri Suswono
Kata Imigrasi soal Pencegahan Anak Hilmi Aminuddin
KPK Cegah Anak Ketua Dewan Syuro PKS?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung

18 hari lalu

Ilustrasi daging sapi beku. livestrongcdn.com
Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung

Asosiasi Pengusaha Impor Daging Indonesia sebut izin rilis impor daging sapi telat keluar, hanya 2 minggu sebelum ramadan. Memicu kenaikan harga.


Mahkamah Agung Tolak PK Bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq

16 November 2021

Mantan Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq, keluar dari mobil tahanan saat tiba untuk menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu, 22 Mei 2013. Luthfi terjerat kasus suap impor daging sapi dan divonis 18 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar,  serta mencabut hak untuk dipilih dalam jabatan publik, lewat kasasi di MA. Dok. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo
Mahkamah Agung Tolak PK Bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq

Mahkamah Agung menolak permohonan Peninjauan Kembali (PK) Luthfi Hasan Ishaaq yang dijatuhi vonis 18 tahun penjara.


Fahri Hamzah Kenang Sosok Hilmi Aminuddin

30 Juni 2020

Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hilmi Aminuddin (kanan) bersama Anggota Komisi VIIl DPR Jazuli Juwaini. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Fahri Hamzah Kenang Sosok Hilmi Aminuddin

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyatakan dukacita dan kehilangan atas kepergian Hilmi Aminuddin.


PKS: Hilmi Aminuddin Melahirkan Politikus Islam Cinta NKRI

30 Juni 2020

Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hilmi Aminuddin (kanan) bersama Anggota Komisi VIIl DPR Jazuli Juwaini. TEMPO/Dhemas Reviyanto
PKS: Hilmi Aminuddin Melahirkan Politikus Islam Cinta NKRI

Hilmi Aminuddin tutup usia di ruangan Berlian Timur Rumah Sakit Santosa Central, Bandung, Jawa Barat


Mantan Ketua Majelis Syura PKS Hilmi Aminuddin Meninggal

30 Juni 2020

Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Mantan Ketua Majelis Syura PKS Hilmi Aminuddin Meninggal

Hilmi Aminuddin meninggal Selasa siang pukul 14.24 WIB di Rumah Sakit Santosa Central Bandung.


Bos PPI Klarifikasi Soal Dugaan Korupsi Impor Daging

2 Juni 2020

02-peris-dagingSapiImpor
Bos PPI Klarifikasi Soal Dugaan Korupsi Impor Daging

PT PPI menyatakan pihak yang terlibat dalam dugaan suap impor daging sapi sudah tidak menjabat lagi di perusahaan.


3 Tahun Penyerangan, Novel Singgung E-KTP dan Suap Impor Daging

11 April 2020

Novel Baswedan mengenakan topi sebagai pelindung matanya dari cahaya saat menyapa awak media usai berlangsungnya rekonstruksi penyiraman air keras di kediamannya, Jakarta, Jumat, 7 Februari 2020. Novel mengatakan dia tidak ingin penglihatan mata kanannya memburuk karena lampu sorot yang digunakan saat reka adegan. TEMPO/Muhammad Hidayat
3 Tahun Penyerangan, Novel Singgung E-KTP dan Suap Impor Daging

Penyidik senior KPK Novel Baswedan kembali menyimggung kasus e-KTP dan suap impor daging.


Kadin Anggap Impor Daging Sapi Brasil Memicu Persaingan Sehat

15 Agustus 2019

02-peris-dagingSapiImpor
Kadin Anggap Impor Daging Sapi Brasil Memicu Persaingan Sehat

Rencana impor daging sapi asal Brasil dinilai dapat memicu persaingan pasar daging yang lebih sehat di dalam negeri.


Meski Anonim, Dokumen Indonesialeaks Sudah Diverifikasi

13 Oktober 2018

Logo Indonesialeaks
Meski Anonim, Dokumen Indonesialeaks Sudah Diverifikasi

Direktur Eksekutif Tempo Institute, Mardiyah Chamim, mengatakan narasumber anonim dalam Indonesialeaks diterapkan untuk keselamatan informan.


Patrialis Akbar Didakwa Terima Suap USD 70 Ribu dan Janji Rp 2 M

13 Juni 2017

Patrialis Akbar keluar dari mobil tahanan untuk menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, 6 April 2017. Patrialis Akbar ditangkap dalam Operasi Tangkap Tangan KPK pada akhir Januari 2017. ANTARA/Hafidz Mubarak A.
Patrialis Akbar Didakwa Terima Suap USD 70 Ribu dan Janji Rp 2 M

Mantan Hakim MK Patrialis Akbar didakwa menerima suap sebesar USD 70 ribu dan Rp 4,043 juta dari pengusaha daging impor Basuki Hariman.