TEMPO.CO, Bandung -KPU Jawa Barat mulai hari ini membuka posko pengaduan untuk memantau kesiapan logistik pemilihan gubernur dan wakil gubernur. "Sudah ada beberapa daerah yang melaporkan kekurangan logistik," kata Sekretaris KPU Jabar Heri Suherman di ruang kerjanya di Bandung, Rabu, 13 Februari 2013.
Menurut dia, KPU Garut melaporkan kekurangan Formulir C6, yakni surat undangan untuk pemilih sebanyak 1.200 lembar, serta Formulir C2 untuk merekap penghitungan suara di TPS sebanyak 47 lembar.
Kota Tasikmalaya juga melaporkan kekurangan Formulir C6 sebanyak 1.300 lembar. "Tapi laporannya baru lisan, " ujarnya. KPU Pemprov menunggu laporan serupa dari daerah lain.
Heri memperkirakan, laporan kekurangan logistik baru akan masuk mulai 15 Februari nanti. Di antara semua logistik, pendistribusian sampul surat suara telat. Seharusnya, paket sampul surat suara itu sudah dikirimkan ke semua KPU kabupaten/kota Rabu, 13 Februari 2013. "Kami minta tanggal 13 Februari sudah didistribusikan, tapi mereka minta tanggal 14 Februari," kata dia.
KPU Jawa Barat menunjuk dua perusahaan untuk memproduksi sampul surat suara, yakni PT Jasa Grafika di Bandung, serta PT Media Mandiri Utama di Bogor. Setiap perusahaan mendapat jatah membuat separuh sampul suara yang semua paketnya, setara dengan jumlah TPS di Jawa Barat yakni 74 ribu lebih.
Sejumlah logistik yang tersisa, sudah digenapi perusahaan pemasoknya mulai hari ini. Di antaranya, buku panduan pelaksanaan pemungutan suara bagi KPPS, serta paket Formulir Model C dan D untuk merekap hasil penghitungan suara.
Diperkiraannya, besok, 14 Februari 2013, semua kebutuhan logistik yang dibutuhkan untuk pilkada Jawa Barat tuntas terdistribusi ke KPU kabupaten/kota.
AHMAD FIKRI