TEMPO.CO, Malang - Universitas Brawijaya Malang akan mengukuhkan Profesor Fatchiyah sebagai Guru Besar Ilmu Genetika Molekular pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) di Gedung Widyaloka pada Selasa, 12 Februari 2013.
Profesor Fatchiyah akan menyampaikan pidato ilmiah berjudul Nutrigenomik: Strategi Cerdas Regulator Mekanisme Interaksi Genomik dan Nutrisi dalam Penanganan Kesehatan di Masa Depan. Intisari pidatonya, masyarakat kini makin meyakini bahwa melalui konsumsi makanan mereka bisa memelihara kesehatan dan menghindarkan diri dari risiko menderita sakit.
"Profil genetik dapat menjelaskan risiko dalam perkembangan suatu penyakit," kata Fatchiyah, Senin malam, 11 Februari 2013. Menurut Direktur Utama Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya itu, kajian aplikasi ilmu genetika terhadap kesehatan dan nutrisi manusia diharapkan mengeksplorasi bahan-bahan alami baik dari herbal maupun bioaktif peptide produk alami hewan. Pada dasarnya, senyawa dari makanan dapat dipelajari dan dikembangkan sebagai modulator dari ekspresi gen dibandingkan sebagai nutrisi sederhana bagi ilmu gizi dasar.
"Komponen genetik secara individual diturunkan dari nenek moyangnya mempunyai kemampuan bervariasi terhadap makanan dan kerentanan terhadap penyakit kronis seperti diabetes melitus (DM), obesitas, dan penyakit lain yang rentan terhadap pola susunan gizi makanan," kata dia.
Nutrigenomik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor genetik dan nutrisi yang memiliki komposisi spesifik dan yang mampu menginduksi ekspresi gen dalam tubuh. Beberapa riset nutrigemonik membuktikan bahwa antara peran gen dalam asam deoksiribonukleat alias DNA (deoxyribonucleid acid), diet yang dikonsumsi, dan penyakit-penyakit tertentu mempunyai hubungan yang sangat kuat.
"Pengetahuan tentang nutrigemonik ini akan membantu kita untuk mengetahui makanan dan minuman apa yang cocok untuk gen tubuh kita sehingga penyakit obesitas, diabetes, jantung, kanker, osteoporosis, alzheimer, dan penyakit karena penuaan dapat dihindari," ujar dia.
Nutrisi berbasis genomik individu juga berkontribusi untuk studi tentang nutrisi manusia pada berbagai level dari bayi, anak-anak, dewasa, hingga manusia lanjut usia. Dicontohkan, nutrigemonik dapat membantu untuk menentukan batas atas dan bawah nutrisi esensial dan mikronutrien.
ABDI PURMONO
Berita terpopuler lainnya:
Jejak Anis Matta di Tas Ahmad Fathanah
Status Hukum Anas Urbaningrum Masih Menggantung
Segi Empat Dalam Pusaran Kasus Suap Impor Daging
Ratusan Pegawai Pajak Bisa Akses SPT Pajak SBY
Alasan Jokowi Satukan Pengelolaan Angkot
Korupsi Al Quran:Siapa Si Raja, Panglima, Prajurit
Soeharto Pernah Bikin Panas Hubungan Tifatul-Anis