TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara tersangka kasus dugaan suap impor daging Luthfi Hasan Ishaaq, M Assegaf, mengakui kliennya sempat membahas soal daging sapi dengan Menteri Pertanian Suswono dan Petinggi PT Indoguna Utama, Elisabeth Lehman.
Pengakuan Luthfi ini disampaikan saat diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi. "Ada pertemuan di Medan awal tahun ini," ujar Assegaf usai mendampingi kliennya di gedung KPK, Selasa 12 Februari 2013.Pertemuan itu, menurut Assegaf terjadi di Hotel Arya Duta Medan pada 10-11 Januari 2013. Saat itu, Luthfi sedang melakukan tur Sumatera Partai Keadilan Sejahtera. "Pertemuan itu saat sedang sarapan pagi," katanya.
Namun, dalam pembicaraan itu, menurut Assegaf, belum ada pembicaraan soal atur mengatur kuota impor daging. Para pengusaha importir daging itu, menurut dia hanya melaporkan soal harga daging yang mahal di masyarakat.
Bahkan, sampai beredar daging babi dan tikus. Keresahan para pengusaha ini, lanjutnya, sinkron dengan keresahan kader Partai Keadilan Sejahtera. "Karena Ustadz konsentrasi, kan dia partai islam. Isu daging babi dan tikus ini juga dibawa LHI dari keresahan kadernya di Partai Keadilan Sejahtera. Jadi posisinya berangkat dari diskusi partai," katanya.
Namun, dalam pembicaraan itu, menurut Assegaf, Suswono membantah data bahwa harga daging sapi yang mahal."Mentan bilang tidak benar. Mentan berkeyakinan sudah ada sensus di lapangan, valid, sudah diuji, mentan menolak," kata dia.
Mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq tersangkut kasus suap kuota sapi impor. Dua pekan lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Ahmad Fathanah di Hotel Le Meridien. Dalam penangkapan itu, KPK menyita uang Rp 1 miliar yang berasal dari PT Indoguna dan diduga akan diserahkan kepada Luthfi. Selain Fathanah dan Luthfi, KPK juga menetapkan dua orang petinggi PT Indoguna, Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi. Sementara Elda saat ini sudah dicegah bepergian keluar negeri.
KPK juga menduga ada keterlibatan Suswono dalam kasus ini. Sebelum penyerahan uang, KPK sempat menangkap pembicaraan antara Suswono dan Luhtfi soal pemberian uang dari Indoguna ini.
FEBRIANA FIRDAUS
Baca juga:
Hilang Jejaklah si Harrier Hitam Itu
Ini Daftar Pemegang 'Sprindik' Anas di KPK
Anas Bakal Tersandung Mobil Harrier?
Ini Jejak Anas di Hambalang