TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuduh Luthfi Hasan Ishaaq menjual pengaruh--sebagai Presiden PKS terhadap menteri yang berasal dari partai itu--dalam mengatur kuota impor. Majalah Tempo edisi 11 Februari 2013 yang menurunkan laporan utama tentang Partai Putih di Pusaran Kasus Hitam membeberkan peran Luthfi. Laporan itu juga membuka fakta tentang kasus dugaan suap impor daging yang melibatkan Luthfi dan pentolan PKS lainnya.
Dalam memainkan perannya, Luthfi tak turun tangan langsung. Operator di lapangan adalah Ahmad Fathanah. Pria 47 tahun ini menjadi penghubung antara importir dan Luthfi. Di antara Ahmad dan importir, ada juga Elda Devianne. Sejumlah importir mendengar Elda menjajakan kuota dengan fee Rp 5.000 per kilogram. “Siapa yang butuh barang, hubungi Elda,” kata seorang pengusaha. Sebagai gambaran, menurut importir, imbalan untuk kuota tahun ini Rp 2.000-3.000 per kilogram.
Elda bukan importir langsung. PT Radina Bio Adicita, perusahaannya, juga tak ada dalam dokumen permohonan izin pengadaan daging. Berulang kali didatangi ke kantornya, di lantai dua Chic Quarter Building, Jakarta Selatan, Elda tak ada. Demikian pula di rumahnya di Cilandak, juga di Jakarta Selatan. Seorang penjaga rumah bernama Yanto mengatakan Elda sekeluarga tak pulang sejak Senin pekan lalu.
Sejumlah pegawai Kementerian Pertanian mengatakan Elda sudah mengikuti proyek sejak zaman Menteri Bungaran Saragih. Menurut mereka, Elda biasanya langsung mendekati menteri tanpa melalui perantara. Pada 2012, PT Radina memenangi tender jagung hibrida dengan harga penawaran Rp 34,2 miliar, menyisihkan PT Sang Hyang Seri, perusahaan pelat merah yang telah malang-melintang di bidang pertanian.
Belakangan, kedekatan Elda dengan petinggi Kementerian membuatnya kenal dengan Luthfi dan Ahmad. PT Indoguna Utama pun meliriknya. Melihat Elda dekat dengan petinggi PKS, Indoguna meminta perempuan 54 tahun ini menjadi penghubung. Elda kemudian menemui Luthfi lewat Ahmad. Karena itu, Ketua KPK Abraham Samad mengatakan Elda dicegah ke luar negeri lantaran ada di pusaran perkara daging.
Selengkapnya bisa dibaca di sini.
TIM TEMPO | AMIRULLAH
Berita terpopuler:
Agnes Tampil di Acara Pra-Grammy
FPI Solo Desakkan Pembubaran Densus 88
Status Hukum Anas Urbaningrum Masih Menggantung
Film Hina Nabi, Mesir Blokir Youtube Sebulan
Supir U10 Mengaku Tak Berniat Culik Mahasiswi UI