TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Boediono mengingatkan agar implementasi kurikulum pendidikan tahun pelajaran 2013/2014 tidak molor. Boediono juga meminta agar dalam persiapan penerapan kurikulum itu tidak hanya terkait dengan buku, guru, dan infrastruktur, tetapi juga isinya.
"Begitu molor pasti ada korban, sebagian generasi kita tidak bisa menerima manfaat dari kurikulum baru," kata Boediono melalui siaran pers yang dikirim dari Depok, Jawa Barat, Senin, 11 Februari 2013.
Menurut Wakil Presiden, meskipun secara operasional kurikulum lancar, kalau isinya tidak dirumuskan dengan baik, hasilnya tidak optimal. Dia meminta agar implementasi kurikulum dilakukan secara bertahap, tapi tetap tepat waktu. Boediono mengatakan, persiapan dan keinginan untuk melaksanakan kurikulum tidak harus dilakukan sekaligus, mengingat banyaknya jumlah peserta didik, sekolah, dan guru.
Boediono memperkirakan dalam kurun waktu tiga tahun untuk penyelesaian implementasi kurikulum 2013 adalah cukup, selama dikerjakan dengan benar. "Kita harus realistis, tidak mungkin dilaksanakan sekaligus. Saya mendukung kurikulum 2013. Kita semua berusaha sekeras-kerasnya," kata dia.
Terkait dengan isi kurikulum, Boediono menyerahkan sepenuhnya kepada para ahli. Dia mengingatkan, ada keseimbangan antara kemampuan hard skill dan kemampuan soft skill. Boediono mencontohkan, kemampuan hard skill adalah kemampuan teknis seperti penguasaan matematika, sedangkan kemampuan soft skill adalah kemampuan untuk menjadi manusia yang baik, seperti mampu bekerja dalam tim dan memiliki toleransi terhadap pandangan yang berbeda.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyambut respons dari Wakil Presiden. Dia menyampaikan, kurikulum 2013 juga mendapatkan tanggapan positif dari para pelaku utama dunia pendidikan, yaitu guru, kepala sekolah, pengawas, dan pengelola pendidikan. Sambutan baik, kata dia, juga datang dari orang tua. "Kami yakin anggota Komisi X pada akhirnya memberikan pandangan yang sama. Oleh karena itu, ini menjadi tantangan tersendiri bagi Kemdikbud untuk menyiapkan segala sesuatunya dengan lebih baik," tuturnya.
SUNDARI
Berita terpopuler:
Agnes Tampil di Acara Pra-Grammy
FPI Solo Desakkan Pembubaran Densus 88
Status Hukum Anas Urbaningrum Masih Menggantung
Film Hina Nabi, Mesir Blokir Youtube Sebulan
Supir U10 Mengaku Tak Berniat Culik Mahasiswi UI