TEMPO.CO, Surabaya - Sebanyak 4.200 orang pengurus dan anggota Dewan Pimpinan Cabang PDIP se-Jawa Timur ngluruk dan menduduki kantor Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jawa Timur. Mereka menuntut Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Sirmaji; Sekretaris DPD, Kusnadi; Wakil Ketua DPD, Suhandoyo, mundur dari jabatan mereka.
"Mereka itu mengkhianati dan menginjak harga diri partai," kata Zulfi Aswan, pengurus DPC Kediri yang juga mantan aktivis Promega 96, kepada wartawan, Kamis, 7 Februari 2013. Zulfi ikut memimpin massa menduduki kantor DPD.
Dari pantauan Tempo di lapangan, kader yang mengepung kantor DPD ini berasal dari Malang, Kediri, Madiun, Banyuwangi, Surabaya, dan beberapa kota lainnya. Masa 38 DPC se-Jawa Timur itu tiba di kantor DPD PDIP Jawa Timur di Jalan Kendangsari 56, Surabaya, sekitar pukul 11.30 WIB.
Zulfi Aswan mengatakan, kader kecewa dengan ketiga orang pucuk pimpinan DPD PDIP itu. "Ketiga tokoh tersebut tidak pernah melakukan koordinasi partai. Selain itu, sering kali memberikan kader yang lain dalam pilkada di daerah," kata Zulfi Aswan.
Selain itu, massa PDIP merasa pengurus daerah juga tak pernah mengindahkan teguran dari sejumlah DPC. Akhirnya, berdasarkan hasil rapat para pengurus DPC di Tulungagung pada hari ini, Kamis, 7 Februari 2013, pukul 09.00 WIB, diputuskan untuk menduduki kantor DPP PDI Jawa Timur.
Menurut Zulfi, mereka menuntut Ketua DPD PDIP Jawa Timur mundur. "Kami meminta agar Sirmaji mundur karena selama ini kepengurusan PDIP Jatim tidak kondusif," kata dia.
Sirmaji sendiri belum bisa dihubungi. Tapi sejumlah pengamat menilai konflik di PDIP Jawa Timur terkait dengan pemilihan kepala daerah di sana. Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo mengaku pengurus pusat sedang mencermati dinamika di wilayah itu.
SONY WIGNYA WIBAWA
Berita Terpopuler Lainnya:
Daging Impor, Luthfi-Suswono Bertemu Bos Indoguna
KPK: Ahmad Fathanah Operator Penerima Suap
Hakim Daming Tak Bisa Bedakan Sisir dan Sikat Gigi
Capres 2014, Jokowi Diibaratkan Sebagai Anak Macan
Indonesia Disebut Terlibat Program Rahasia CIA
Rhoma Irama Mirip Ronald Reagan, Kata Didik