TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa meminta petinggi partai agar jernih menyikapi hasil survei mengenai Partai Demokrat. Seharusnya seluruh kader partai saling bersinergi menanggapi merosotnya elektabilitas Demokrat. "Bukannya saling menegasikan," kata Saan di kompleks parlemen, Senayan, Senin, 4 Februari 2013.
Saan tidak menampik bahwa dalam sejumlah survei menunjukkan tingkat keterpilihan partai berlambang Mercedes itu memang menurun. Tapi, dia mempertanyakan, apakah di semua survei kemerosotan tersebut sama seperti yang digambarkan oleh survei yang digelar Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Ahad lalu, SMRC merilis survei mengenai anomali Partai Demokrat. Sebagai partai pemerintah, elektabilitas Demokrat justru berbanding terbalik dengan persepsi publik atas kinerja pemerintah. Elektabilitas Demokrat hanya sebesar 8 persen pada Desember 2012.
Publik menilai kinerja pemerintah dengan tren positif sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkuasa pada 2004. Sebaliknya, hal ini justru berbanding terbalik dengan citra Demokrat yang semakin menurun. Salah satu faktornya adalah disebut-sebutnya Ketua Umum Anas Urbaningrum dalam skandal Hambalang.
Saan menyatakan, hasil survei SMRC harus disikapi dengan cermat. Apalagi lembaga surveilah yang menjadi konsultan bagi partai politik tertentu. Demokrat akan mendalami hasil survei yang menyatakan elektabilitas Demokrat menurun. Namun, Saan akan menjadikan hasil survei ini sebagai evaluasi di internal Demokrat.
Sebelumnya, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Syarief Hasan, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi mempertegas status kadernya yang diduga terlibat kasus korupsi. Di antaranya Anas Urbaningrum. "KPK mesti tegas, jangan digantung status kader kami," kata dia kepada Tempo.
Dia tidak menyangkal bahwa penyebab merosotnya tingkat keterpilihan Demokrat adalah nama Anas yang disebut-sebut dalam kasus Hambalang. Syarief meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan menyelamatkan Partai Demokrat. Menurut dia, SBY berpengalaman dalam menaikkan citra partai sejak berdiri hingga menjadi pemenang Pemilu 2009. "Beliau tahu apa yang mesti dilakukan," ujarnya.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita terpopuler lainnya:
Yusuf Supendi: Konspirasi Suap Daging, PKS Mabuk
Anis Matta: PKS Ibarat Logo Nike
Kisah Penguntitan Sapi Berjenggot hingga Maharani
Terkait Penipuan, Luthfi Berutang Rp 5,5 Miliar
Spanduk Sapi, Anis Matta: Kami Bukan Makhluk Suci