Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jadi Wapres, Habibie Emoh Pindah ke Istana  

Editor

Pruwanto

image-gnews
BJ Habibie. TEMPO/Aditia Noviansyan
BJ Habibie. TEMPO/Aditia Noviansyan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bacharuddin Jusuf Habibie menjabat sebagai wakil presiden di era Orde Baru. Sejak 11 Maret 1998, ia mendampingi Presiden Soeharto selama dua bulan. Hingga akhirnya menggantikan posisi Soeharto yang didesak turun oleh masyarakat.

Sebagai pendamping presiden, Habibie diminta pindah ke Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta. Tapi Habibie emoh. Ia tak mau meninggalkan rumah yang sudah dihuninya selama 22 tahun.

Hunian di Perumahan Pertamina, Patra Kuningan, Kuningan, Jakarta Selatan, itu berdiri sejak tahun 1970-an. Habibie mulai tinggal di sana sekitar tahun 1975. Dan selama 20 tahun ia harus menyicil pembayarannya ke PT Pertamina (Persero).

Waktu Tempo berkunjung ke kediamannya, Rabu, 16 Januari 2013, Habibie bercerita bahwa Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) sampai merayunya untuk pindah ke istana. "Kata Paspampres, tidak aman tinggal di rumah ini," cerita Habibie. "Selama 22 tahun saya tinggal di sini aman-aman saja. Masak dalam 24 jam saya menjadi wakil presiden langsung tidak aman."

Bujukan Paspampres tidak mempan. Maka turunlah petugas protokol istana. Tapi lagi-lagi Habibie menampik permintaan itu. Habibie mengatakan pada protokol istana, "Saya kerja setengah mati, lalu kamu tentukan di mana tempat saya tidur. Tidak mau!"

Mendengar pernyataan itu, si protokol kembali bertanya mengapa Habibie enggan pindah ke Istana Wakil Presiden. Apakah kediaman khusus untuk wakil kepala negara itu tidak bagus? Ditanya begitu, Habibie menjawab bahwa bangunan istana sungguh bagus. "Tapi sudah 22 tahun saya tidur di kamar dan kasur yang sama, masak kamu suruh saya pindah," ujar Habibie pada sang protokol.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Soal tempat tinggal, sikap Habibie memang keras. "Bahkan utusan istana itu sampai gondok," kata Habibie. Sekembalinya ke istana, mereka pun melaporkan penolakan Habibie pada Soeharto. Sampai akhirnya Soeharto turun tangan untuk melunakkan kekukuhan wakilnya itu. Lagi-lagi Habibie menolak. "Saya tidak mau," kata ayah tiga anak ini.

(Baca lengkap: Edisi Khusus Romantisnya Habibie)

CORNILA DESYANA

Berita Heboh Lain
BNN: Bahan Jenis Narkoba Kasus Raffi Ada di Puncak
Luthfi Diduga Berperan Besar Soal Suap Daging
Tiga Maskapai Angkut Penumpang Batavia Tanpa Biaya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

35 hari lalu

Reza Rahadian dan BCL dalam film My Stupid Boss.  foto: dok. Falcon Pictures
Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

Selain Dian Sastro dan Nicholas Saputra, Indonesia punya pasangan aktor Reza Rahadian dan BCL yang kerap dipasangkan dalam film.


Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

42 hari lalu

Adrie Subono. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.


Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

49 hari lalu

Sampul majalah TEMPO edisi 16 September 2019. dok. TEMPO
Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

Beberapa kali laporan investigasi dan cover Majalah Tempo pernah dilaporkan ke Dewan Pers oleh berbagai pihak. Soal apa saja, dan siapa pelapornya?


53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

49 hari lalu

Goenawan Mohamad dikerumuni wartawan di depan gedung Mahkamah Agung setelah sidang gugatan TEMPO pada Juni 1996. Setelah lengsernya Soeharto pada 1998, majalah Tempo kembali terbit hingga hari ini, bahkan, saat ini Tempo sudah menginjak usianya ke-50. Dok. TEMPO/Rully Kesuma
53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

Hari ini, Majalah Tempo rayakan hari jadinya ke-53. Setidaknya tercatat mengalami dua kali pembredelan pada masa Orde Baru.


Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

49 hari lalu

Solihin GP dan Presiden Soeharto (Dok. Facebook/Sejarah Sunda)
Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

Selain sempat menjadi orang kepercayaan Soeharto, Solihin GP berperan dalam Agresi Militer Belanda pada 1947. Ini karier militer dan politiknya.


Jokowi Tetapkan Prabowo Jenderal Kehormatan TNI, Mengapa Dulu Dia Diberhentikan dari Militer?

56 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat memberikan kenaikan pangkat secara istimewa  kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disela-sela Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2024 di Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu 28 Februari 2024. Menhan RI Prabowo Subianto merupakan seorang purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir jenderal bintang tiga atau letnan jenderal. Prabowo keluar dari kedinasan setelah diberhentikan dengan hormat sebagaimana Keputusan Presiden (Keppres) Nomor: 62/ABRI/1998 yang diteken oleh Presiden Ke-3 RI B. J. Habibie pada 20 November 1998. TEMPO/Subekti.
Jokowi Tetapkan Prabowo Jenderal Kehormatan TNI, Mengapa Dulu Dia Diberhentikan dari Militer?

Prabowo Subianto dapat pangkat jenderal kehormatan TNI dari Jokowi. Bagaimana kisahnya dulu ia diberhentikan dari militer? Apa alasannya?


Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Presiden Joko Widodo berbincang dengan warga penerima manfaat pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis 1 Februari 2024. Dalam kesempatan tersebut Presiden memastikan Pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.


Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

27 Januari 2024

Soeharto mundur dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998 setelah 32 tahun menjabat. wikipedia.org
Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

Beberapa peristiwa besar libatkan Soeharto hingga proses lengsernya, pada 21 Mei 1998. Termasuk kerusuhan Mei 1998 dan 14 menteri mundur bersama-sama.


Profil Ayah Maruarar Sirait, Sabam Sirait Salah Seorang Pendiri PDIP

16 Januari 2024

Tempo/Amston Probel
Profil Ayah Maruarar Sirait, Sabam Sirait Salah Seorang Pendiri PDIP

Maruarar Sirait, putra salah seorang pendiri PDIP memutuskan mundur dari PDI Perjuangan. Berikut profil Sabam Sirait.


KNKT Investigasi Kecelakaan Kereta di Cicalengka, Ini Profil Komite Nasional Keselamatan Transportasi

8 Januari 2024

KNKT Investigasi Kecelakaan Kereta di Cicalengka, Ini Profil Komite Nasional Keselamatan Transportasi

KNKT melakukan investigasi kecelakaan kereta di Cicalengka, Jawa Barat. Berikut profil dan lingkup tugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi.