TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka suap Rp 1 miliar dalam memuluskan impor daging oleh PT Indoguna Utama.
Komisi antirasuah sudah mendapatkan dua alat bukti yang cukup untuk menjerat anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat itu.
Kasus ini bermula dari penangkapan Ahmad Fathanah, yang diduga anggota staf pribadi Luthfi, di Hotel Le Meridien di Jakarta. Saat penangkapan, ditemukan uang Rp 1 miliar yang ditengarai berasal dari Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi, dua pengusaha PT Indoguna Utama, importir daging sapi.
Luthfi belum berkomentar ihwal penetapan status tersangka itu. Seusai memimpin rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat PKS di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, ia menjauhi rombongan wartawan dan langsung menaiki lift menuju lantai atas. "Saya pelajari dulu apa yang terjadi," kata Luthfi.
Berikut pernyataan resmi Luthfi, seperti yang diunggah laman resmi PKS pada Rabu tengah malam, 30 Januari 2013, pukul 23:45 WIB.
Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Pertama kami mengapresiasi kinerja KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi. Kita berharap pemberantasan korupsi di Indonesia terus berjalan dengan baik sesuai dengan aturan undang-undang yang sudah ada.
Yang kedua, saya agak terkejut tadi mendapatkan berita dari kawan-kawan bahwa di KPK, ada pernyataan resmi tentang nama LHI sebagai salah satu yang diindikasikan terlibat kasus penyuapan.
Saya tidak tahu yang dimaksudkan siapa, tetapi memang nama saya adalah Luthfi Hasan Ishaaq yang biasa orang menyebutnya LHI.
Seandainya yang dimaksudkan adalah saya, maka saya sebagai warga negara Indonesia sudah tentu akan taat kepada proses hukum yang ada.
Tetapi, andai isu penyuapan itu benar, sudah barang tentu, saya tidak akan menerimanya. Tidak saya, tidak partai saya, tidak juga kader-kader Partai Keadilan Sejahtera.
Untuk itu, kepada seluruh jajaran, kader dan seluruh pengurus partai, saya berharap para kader tetap menahan diri, terus berdoa, dan menyerahkan semua urusan pada Allah SWT, dan terus berjuang agar negeri kita ini bebas dari korupsi. Karena tindakan itu merugikan negara dan menyengsarakan rakyat, dan pemberantasan korupsi itu sudah menjadi komitmen PKS.
Biasanya menjelang pemilu, kita selalu mengucapkan kalimat "Hasbunallah wani'mal wakil, ni'mal maula wani'man nashir".
Demikian saya sampaikan keterangan ini, terima kasih.
Wassalamu'alaykum Warahmatullah Wabarakatuh
BOBBY CHANDRA