TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mengaku tak tahu hubungan antara Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dengan Ahmad Fathanah. KPK menangkap Ahmad setelah dia menerima suap Rp 1 miliar dari importir daging, Selasa, 29 Januari 2013.
"Saya tidak tahu persis apakah ada hubungan pribadi atau organisasional antara beliau dengan Fathanah," kata Hidayat di kantor DPP PKS, Kamis, 31 Januari dinihari.
Ahmad Fathanah diduga berperan sebagai kurir suap. Ia tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi di Hotel Le Meridien saat bersama dengan seorang perempuan seksi berinsial M. Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan AF ditangkap pada pukul 20.20 WIB
Diduga Fathanah adalah sekretaris pribadi Luthfi. Dalam konferensi pers, Komisi menemukan alat bukti yang mengaitkan Fathanah dengan Luthfi. Uang suap yang diterima Fathanah rencananya akan diteruskan ke Luthfi. Luthfi sendiri enggan menjawab siapa itu Fathanah.
Selain menangkap AF di hotel tersebut bersama M, Komisi juga menangkap JE (diduga Juard Effendi, Direktur Utama PT Indoguna Utama) dan AAE (salah seorang Direktur Indoguna). JE dan AAE inilah yang menyerahkan uang suap sebesar Rp 1 miliar kepada Fathanah. Transaksi dilakukan di kantor Indoguna di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur, sebelum Fathanah ke Le Meridien.
Hidayat mengaku sudah menyerahkan semuanya pada KPK. "Biarkan hukum berjalan," katanya. Ketua Fraksi PKS tersebut mengatakan kasus suap yang membelit Luthfi tak terkait dengan partai. "Secara prinsip, ini soal pribadi," katanya.
ANANDA BADUDU
Berita Terpopuler Lainnya:
Gadis Seksi di Operasi Tangkap Tangan KPK
Skandal Suap PKS, Ada Wanita Sedang Bermesraan
Irwansyah Bebas, Raffi Ahmad: Yah Lu Pulang...
Presiden PKS Jadi Tersangka Suap Impor Daging
KPK Tangkap Tangan Tiga Pelaku Suap