TEMPO.CO, Kendari- Sebanyak 13 awak kapal KM Herling akhirnya berhasil ditemukan tim SAR Kendari Sulawesi Tenggara dalam kondisi terapung di tengah laut Banda atau 60 mill arah timur Pulau Menui, Sulawesi Tengah.
Kapten Kapal SAR Kendari, yang memimpin operasi penyelamatan Guntur mengatakan menemukan para nelayan tersebut pada Rabu, 30 Januari 2013 sekitar pukul 08.00. Penemuan KM Herling itu berdasarkan informasi yang diperoleh tim SAR dari KM Anugrah yang melapor sudah menemukan KM Herling tengah terdampar. Kapal SAR yang tengah berada di sekitar Pulau Menui segera meluncur ke tempat kejadian pada pukul 03.00 subuh. Setelah 5 jam pencarian KM Herling pun ditemukan dalam kondisi terombang-ambing terikat pada sebuah rumpon.
" Saat dievakuasi semua awak kapal dalam kondisi sehat, mereka hanya terlihat lemas mungkin karena kelelahan dan kelaparan karena bekal makanan mereka yang menipis" kata Guntur kepada Tempo dan sejumlah awak media.
Zul, salah seorang awak kapal yang ikut pulang bersama tim SAR mengungkapkan perasaan leganya karena mereka berhasil ditemukan. Zul bercerita bahwa kandasnya kapal di tengah laut dikarenakan mesin kapal mereka mati mendadak . "Kami berusaha memperbaiki mesin kapal tapi usaha itu sia-sia. Para awak pun hanya bisa pasrah mengharap pertolongan dari kapal yang mungkin akan melintas," ujar Zul.
Ia menceritakan, selama terombang-ambing di tengah lautan persediaan makanan mereka menipis. Mereka pun berhemat agar tidak kehabisan. "Kami hanya makan sekali sehari. Pada hari ketiga persediaan air bersih habis dan terpaksa minum es batu yang biasa digunakan sebagai pengawet ikan."
Pertolongan pun datang pada hari ketiga ketika kapal nelayan KM Samudra melintas dan menemukan KM Herling terikat pada sebuah rumpon. KM Herling pun membantu memberikan bantuan perbekalan kepada mereka.
KM Herling bertolak melaut untuk mencari ikan ke luar perairan Teluk Kendari , Sulawesi Tenggara dari dermaga Lapulu sejak 18 januari lalu. Kapal dinyatakan hilang kontak pada 25 Januari .
ROSNIAWANTY FIKRY