Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tolak Obat Generik, RSUD Garut Tutup Pelayanan  

Editor

Eni Saeni

image-gnews
Obat generik yang diprodukasi Indofarma. TEMPO/Ayu Ambong
Obat generik yang diprodukasi Indofarma. TEMPO/Ayu Ambong
Iklan

TEMPO.CO, Garut - Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet Garut, Jawa Barat, menghentikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Penutupan ini dilakukan hanya untuk penyakit spesialis di Klinik Intan. "Penutupan ini sudah tujuh hari dari Rabu pekan kemarin," kata juru bicara Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet Garut, Ade Sunarya, Selasa, 29 Januari 2013.

Menurut dia, alasan penutupan pelayanan karena para dokter menolak memberikan obat generik kepada pasien. Padahal Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/068/I/2010 mewajibkan semua fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah, seperti puskesmas dan rumah sakit, wajib menggunakan obat generik.

Karena itu, manajemen rumah sakit terpaksa menutup pelayanan. Klinik Intan ini biasa melayani pengobatan pasien saraf, jantung, penyakit dalam, THT, kulit, dan bedah. "Kami masih melakukan negosiasi untuk menentukan formula yang bagus agar Klinik Intan bisa dibuka kembali," ujar Ade.

Sejauh ini, manajemen rumah sakit belum dapat memberikan sanksi kepada dokter yang melanggar peraturan menteri kesehatan tersebut. Alasannya, belum ada sanksi yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan.

Ade mengaku rumah sakit dilema dengan penutupan ini. Sebab, berdampak terhadap menurunnya pelayanan terhadap pasien. Namun, bila tetap dibuka, pihak rumah sakit melanggar Permenkes. Karena itu, bagi pasien yang sebelumnya biasa berobat, diarahkan untuk berobat ke klinik umum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akibat penutupan klinik ini, sejumlah warga Garut yang biasa berobat terpaksa kembali pulang ke rumahnya. Mereka kecewa karena pihak rumah sakit tidak memberikan pengumuman penutupan tersebut.

"Saya ajak suami ke sini untuk berobat, tapi ternyata klinik tutup, ya, saya pulang lagi, paling nunggu buka," kata Een, 52 tahun, warga Garut Selatan, di Kecamatan Cisompet, yang saat itu membawa suaminya, Yudi, 56 tahun, yang menderita penyakit lever.

SIGIT ZULMUNIR

Berita terpopuler lainnya:
Foto Wanda Berpesta Beredar di Twitter

Polisi: Narkoba Raffi Terkait Jaringan Besar

Wanda Suka Pulang Malam Saat Tinggal di Apartemen

Raffi Ahmad Minta Maaf kepada Ibu

Ini Racikan Narkoba Jenis Baru Raffi Cs

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

6 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

23 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

24 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

43 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.


174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

Warga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis menuju Rafah, akibat operasi darat Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas di selatan Jalur Gaza, 25 Januari 2024. Setidaknya 50 warga Palestina tewas di Khan Younis dalam 24 jam terakhir. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut


Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

16 Januari 2024

Ilustrasi Pameran Alat Kesehatan/Istimewa
Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

Pastikan produk-produk terkait kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, yang dibeli memiliki izin edar agar terjamin aman, bermutu, bermanfaat.


PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

15 Januari 2024

Ilustrasi garam. Shutterstock
PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

Kelebihan garam bisa memicu berbagai masalah kesehatan, hingga merambat kepada penyakit ginjal kronis.


Setahun setelah Legalisasi, Thailand Berencana Larang Penggunaan Ganja untuk Rekreasi

11 Januari 2024

Ilustrasi ganja.  REUTERS/Blair Gable
Setahun setelah Legalisasi, Thailand Berencana Larang Penggunaan Ganja untuk Rekreasi

Thailand sedang menampung opini publik untuk RUU terbaru yang akan melarang penggunaan ganja rekreasional.


Alodokter Lolos Uji Coba Regulatory Sandbox, Berstatus Direkomendasikan Kemenkes

8 Januari 2024

Platform kesehatan digital Alodokter meluncurkan fitur terbaru dari Alomedika bernama Alomedika eCourse, universitas daring khusus dokter pertama di Indonesia. (ANTARA/HO-Alodokter)
Alodokter Lolos Uji Coba Regulatory Sandbox, Berstatus Direkomendasikan Kemenkes

Alodokter adalah platform kesehatan digital yang digunakan lebih dari 30 juta pengguna aktif setiap bulan.