TEMPO.CO, Jakarta - Mundurnya taipan media Harry Tanoesoedibjo dari Partai Nasional Demokrat dinilai bakal mempengaruhi stabilitas partai itu. Peneliti Lingkaran Survei Indonesia, Adjie Alfaraby, mengatakan Harry selama ini turut membangun NasDem dengan mensosialisasikan partai itu di berbagai media.
"Faktanya jelas, bahwa ada kekuatan finansial yang dimiliki Harry Tanoe," kata Adjie saat dihubungi, Senin malam, 21 Januari 2013.
Menurut Adjie, mundurnya Harry Tanoe merupakan kerugian besar bagi NasDem. Sebagai partai baru NasDem masih membutuhkan dukungan finansial besar untuk bisa membangun jaringan dan basis masa. Begitu pula untuk membangun konsolidasi partai di daerah. "Keluarnya Harry Tanoe menyebabkan sumber finansial NasDem berkurang."
Selain kehilangan sumber daya ekonomi, mundurnya Harry Tanoe juga dianggap memudarkan satu sumber daya politik NasDem. Sejak didirikan pada Julia 2011 lalu, NasDem memang identik dengan dua tokoh sentral: Harry Tanoe dan Surya Paloh.
Mundurnya Harry dan ditetapkannya Surya Paloh sebagai ketua umum partai membuat sebagian pendukung NasDem gamang. Tak sedikit dari penyumbang elektabilitas NasDem merupakan pendukung Harry Tanoe dan merupakan pemilih muda yang berharap lahirnya partai modern. Apalagi selama ini NasDem justru besar dengan mengandalkan figur-figur muda sebagai ketua umum dan sekretaris jenderal.
Harry Tanoe telah resmi mundur dari NasDem sejak kemarin. Mundurnya Harry disusul sejumlah pengurus teras lainnya. Harry pun telah menyiapkan beberapa opsi setelah tak lagi di NasDem. Salah satunya adalah bergabung dengan salah satu partai peserta Pemilu 2014.
IRA GUSLINA SUFA