TEMPO.CO, Jakarta - Tim Search And Rescue (SAR) Situbondo, Jawa Timur, menghentikan sementara pencarian sembilan nelayan yang hilang di perairan Madura. Sebab, cuaca masih buruk.
Kepala Satuan Kepolisian Perairan Situbondo, Ajun Komisaris Bashori, mengatakan, pencarian korban dihentikan sekitar pukul 15.00 WIB. "Angin kencang dan ombak besar," kata dia kepada Tempo, Ahad, 20 Januari 2013.
Baca Juga:
Menurut Bashori, pencarian korban akan dilanjutkan sehari kemudian. Tim SAR Situbondo meminta bantuan peralatan menyelam ke SAR Provinsi Jawa Timur. Peralatan menyelam yang dipakai saat ini, kata dia, tidak dapat menjangkau kedalaman lebih dari 40 meter.
Sedangkan, kata dia, tim SAR menemukan posisi bangkai dua kapal yang tenggelam berada di kedalaman 50-70 meter dan berjarak 10-11 mil dari antai Panarukan, Situbondo.
Sembilan nelayan yang hilang tersebut merupakan bagian dari 27 nelayan asal Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Situbondo, yang berangkat mencari ikan di perairan Madura, Sabtu, 19 Januari 2013, sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka menggunakan dua kapal bernama Lambung Juanda dan Kapodang.
Sekitar pukul 21.00 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo menerima informasi kedua kapal tersebut tenggelam karena diterpa angin puting beliung. Sebanyak 18 nelayan bisa dievakuasi dalam kondisi selamat pada Ahad, 20 Januari 2013. Sedangkan sembilan nelayan lainnya belum ditemukan.
IKA NINGTYAS