TEMPO.CO, Sumenep - Harga berbagai macam kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak di Pulau Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur naik rata-rata 50 persen. Kenaikan ini disebabkan tersendatnya pasokan akibat cuaca buruk yang melanda Selat Madura dalam sepekan terakhir.
Harga beras di pulau berpenduduk mayoritas Suku Bajo itu naik dari Rp 7.000 per kilogram menjadi Rp 9 ribu per kilogram. "Yang parah itu cabai rawit, Rp 1.000 per biji," kata Dulsiam, seorang tokoh masyarakat di pulau itu, Jumat, 18 Januari 2013. "Bensin tembus Rp 12 ribu dari biasanya cuma Rp 7 ribu."
Baca Juga:
Menurut Dulsiam, kenaikan harga kebutuhan pokok ini biasa terjadi ketika cuaca buruk. "Pedagang Pulau Sapeken hingga kini masih tertahan di Pelabuhan Kalianget karena tidak ada kapal, makanya kebutuhan naik," ujarnya.
Dia merasa kecewa melihat Pemerintah Kabupaten Sumenep tidak mengantisipasinya, meski kondisi ini rutin terjadi setiap tahun. "Warga pulau itu tidak butuh BLT. Mereka hanya butuh kapal besar yang tahan ombak atau helikopter," katanya.
Administrator Pelabuhan Kalianget hingga kini masih memberlakukan larangan berlayar bagi kapal cepat yang biasa melayani pelayaran Sumenep-Sapeken karena cuaca buruk. "Ketinggian ombak masih 3 meter, kalau malam hari bisa lebih tinggi. Ini berbahaya bagi pelayaran," kata Kepala Adpel Kalianget, Fajar Sidik.
MUSTHOFA BISRI