Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada, Merapi Juga Keluarkan Gas Beracun

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Ratusan warga mendengarkan khutbah, dengan latar belakang Gunung Merapi, saat pelaksanaan salat Idul Adha di Lapangan Stiper, Kalitengah Kidul, kelurahan Glagaharjo, Sleman, Yogyakarta, Jumat (26/10). TEMPO/Suryo Wibowo
Ratusan warga mendengarkan khutbah, dengan latar belakang Gunung Merapi, saat pelaksanaan salat Idul Adha di Lapangan Stiper, Kalitengah Kidul, kelurahan Glagaharjo, Sleman, Yogyakarta, Jumat (26/10). TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO , Sleman: Semua gunung berapi berpotensi mengeluarkan gas beracun. Jika dihisap bisa membuat lemas bahkan mematikan nyawa makhluk hidup. Tidak terkecuali Gunung Merapi juga mengeluarkan gas beracun.

Bagi para pendaki gunung, disarankan tidak mendekati kawah yang sedang aktif. Seperti kejadian di Gunung Sunduro Temanggung Jawa Tengah kawah mengeluarkan gas beracun dan dua pendaki mati seketika karena menghirup gas itu.

"Pada prinsipnya semua gunungapi mengeluarkan gas beracun, hanya tingkatannya berbeda-beda. Tidak terkecuali Gunung Merapi," kata Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Gelologi, Rabu (16/1).

Gas vulkanik dari gunungapi aktif itu bermacam-macam. Ada yang hanya membuat lemas penghirupnya, tetapi ada pula yang langsung mematikan.

Jenis gas vulkanik yang berasal dari gunungapi aktif adalah berbentuk gas CO, CO2, HCN, H2S atau SO2. Jika gas itu masih dalam kepekatan dan dalam ambang batas tertentu bisa mematikan yang menghirupnya.

Ia menceritakan gas beracun yang berada di beberapa kawah di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah seperti kawah Sikidang, Sinila dan lain-lain. Saat kawah mengeluarkan gas beracun pada 2011 lalu tidak berbau dan tidak berwarna. Akibatnya warga kebingungan harus mengungsi.

Pada 1982, ribuan warga di sekitar kawah mati akibat menghirup gas beracun. Karena gas beracun itu tidak berbau dan tidak berwarna. Karena berat jenis gas lebih ringan dari udara, justru makhluk hidup yang tingginya tidak sampai 1 meter bisa hidup karena tidak menghirup gas. Begitu pula yang tiarap atau anak kecil yang tingginya tidak sampai satu meter, asal tidak digendong.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gas beracun itu segera menguap ke udara di atas jika matahari bersinar. Namun jika tidak ada matahari, gas iru sering mengambang di permukaan tanah. "Kalau ada panas matahari, gas akan terangkat ke atas dan terurai," kata Surono.

Ia mewanti-wanti, jika pada malam hari, waktu mendung atau tidak ada sinar matahari, dipastikan gas akan mengambang di permukaan tanah. Maka para pendaki gunungapi supaya waspada dan tidak mendekati kawah.

Pecut, Pengamat Gunung Merapi di Pos Pengamatan Merapi di Kalirang menyatakan Merapi sering mengeluarkan asap di musim hujan. Tetapi asap ini justru banyak mengandung air. Sebab, kawah panas terguyur hujan lalu asap keluar dari permukaan kawah.

"Kalau pendaki ke puncak Merapi tetap hati-hati dan waspada terhadap gas yang keluar dari kawah meskipun satus Merapi aktif normal," kata Pecut.

MUH SYAIFULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

8 hari lalu

Gunung Merapi di Yogyakarta. Dok. BPPTKG Yogyakarta.
Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.


Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

24 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. Data BPPTKG pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di daerah potensi bahaya dan menghimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar serta awanpanas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi yang saat ini berada di tingkat aktivitas Siaga (level III). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.


Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

24 hari lalu

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat petang, 28 Juli 2023. Dok. BPPTKG.
Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.


Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

27 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Menurut data BPPTKG telah terjadi Awan panas Guguran durasi 186.28 detik pada tanggal 24 Januari 2024 pukul 15:56 WIB dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya (kali Bebeng). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.


Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

33 hari lalu

Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Suci Nyepi 1946 Caka, digelar di Kaliurang Park, Pakem Sleman Yogyakarta Jumat 23 Februari 2024. (Dok. Istmewa)
Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman


Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

37 hari lalu

Wisatawan menaiki jip lava tour di Kali Kuning, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 25 Desember 2023. Wisata lava tour yang menawarkan berkendara menaiki mobil jip menyusuri lereng Gunung Merapi melihat sisa erupsi tahun 2010 tersebut ramai dikunjungi wisatawan saat libur Natal 2023. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyasyah
Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.


Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

45 hari lalu

Serah terima uborampe atau sesaji mengawali Tradisi Labuhan Merapi di Kecamatan Cangkringan Sleman Minggu (11/2). Dok. Istimewa
Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

Upacara adat yang digelar Keraton Yogyakarta ini merupakan tradisi ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan alam


Gunung Merapi Keluarkan 143 Kali Guguran Lava dalam Sepekan

54 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Gunung Merapi Keluarkan 143 Kali Guguran Lava dalam Sepekan

Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava 143 kali ke arah selatan dan barat daya sejak sejak 26 Januari - 1 Februari 2024.


Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi Melanda Boyolali dan Klaten, Ini Rekomendasi ke Warga

22 Januari 2024

Warga membersihkan mobilnya yang terkena abu vulkanik Gunung Merapi di Musuk, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu, 21 Januari 2024. Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terjadi awan panas guguran Gunung Merapi pada (21/1) pukul 14:12 WIB dengan jarak luncur maksimal 2400 meter ke Barat Daya dan sejumlah wilayah lereng timur terdampak hujan abu vulkanik. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi Melanda Boyolali dan Klaten, Ini Rekomendasi ke Warga

Terkait kondisi terkini di Gunung Merapi, pemerintah setempat telah mengeluarkan beberapa rekomendasi.


Hujan Abu Landa Kawasan Lereng Pasca Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas

21 Januari 2024

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas Minggu (21/1). Dok.istimewa
Hujan Abu Landa Kawasan Lereng Pasca Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas

Awan panas guguran Gunung Merapi har ini, Minggu 21 Januari 2024, terjadi setidaknya empat kali dari pukul 00.00 hingga 19.30 WIB