TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah aktivis perempuan yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil untuk Perempuan dan HAM berencana menggelar demonstrasi besar-besaran terkait dengan celetukan calon hakim agung, Daming Sunusi. Menurut juru bicara koalisi Lies Marcoes, aksi ini akan dilaksanakan pada 8 Maret 2013, tepat pada peringatan Hari Perempuan Internasional.
"Tidak hanya mengenai Daming, tapi juga memprotes kasus pemerkosaan, kekerasan terhadap anak dan perempuan," kata Lies ketika dihubungi Tempo, Rabu, 16 Januari 2013. Ia melihat akhir-akhir ini tubuh perempuan dikriminalkan dengan sejumlah aturan.
Lies mencontohkan beberapa kasus, seperti anak korban pemerkosaan yang malah dikeluarkan dari sekolah. Kemudian juga mengenai penangkapan seorang remaja putri di Aceh karena melanggar syariat yang berimbas pada bunuh diri dan beberapa kasus lain.
Lies mengatakan aksi tersebut akan dilakukan di seluruh Indonesia. Namun, ketika ditanya mengenai jumlah partisipan dan tempat melakukan demonstrasi, Lies belum bisa memaparkan. Alasannya, masih dalam tahap pembahasan dan pematangan rencana.
Pernyataan kontroversial Daming dilontarkan saat menanggapi pertanyaan anggota Komisi Hukum DPR mengenai hukuman mati bagi pemerkosa. Daming menjawab bahwa harus dipikirkan kembali tentang kemungkinan untuk menghukum mati pelaku pemerkosaan. Menurut dia, bisa saja pemerkosa dan korban perkosaan sama-sama menikmati.
Daming adalah salah satu calon hakim agung dari jalur karier. Dia pernah menjadi hakim di Pengadilan Negeri Sinjai, PN Pangkajene, PN Maros, PN Barru, PN Jakarta Pusat, dan PN Bekasi. Selanjutnya, Daming diangkat menjadi hakim tinggi di Pengadilan Tinggi Jakarta, PT Surabaya, PT Medan, dan juga Ketua PT Banjarmasin.
SUNDARI