TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Yudisial akan memanggil dan memeriksa calon hakim agung Muhammad Daming Sanusi karena melontarkan pernyataan kontroversial dalam proses uji kelayakan dengan Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat. Pemeriksaan ini terkait dengan kemungkinan Daming melanggar kode etik dan pedoman perilaku hakim.
Muhammad Daming Sanusi dinilai melakukan tindakan tidak pantas dengan mengeluarkan pernyataan, "yang diperkosa dengan yang memperkosa, sama-sama menikmati", yang diutarakan pada saat uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon hakim agung di depan anggota Komisi III DPR RI.
Pernyataan kontroversial Hakim Daming dilontarkan pada saat uji kelayakan DPR, Senin, 14 Januari 2013. Ucapan itu dilontarkan untuk menanggapi pertanyaan anggota Komisi Hukum mengenai hukuman mati bagi pemerkosa. Daming mengaku tak sependapat jika pemerkosa dihukum mati.
Ketika ditanya alasannya, Ketua Pengadilan Tinggi Kalimantan Selatan ini menjawab ringan: dalam kasus pemerkosaan pelaku dan korban sama-sama menikmati. Belakangan Daming berdalih bahwa pernyataan tersebut hanya untuk mencairkan suasana. Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Jawaban Daming itu dinilai tidak mencerminkan etika dan perilaku seorang calon hakim agung.
"Tapi belum dapat dipastikan dia melanggar kode etik yang mana. Kami akan periksa lebih dulu," kata juru bicara Komisi Yudisial, Asep Rahmat Fajar, Selasa, 15 Januari 2013.
KY berharap menerima penjelasan yang baik dari Daming. "KY tidak menyangka yang bersangkutan mempunyai pemikiran sebagaimana dinyatakan dalam proses seleksi di DPR kemarin," kata Asep. Asep juga menjelaskan mengapa Daming bisa lolos dari seleksi KY dan diajukan menjadi hakim agung.
Hakim Daming sendiri adalah salah satu dari 12 calon hakim agung yang diajukan Komisi Yudisial ke Komisi Hukum pada Mei 2012. Daming diajukan untuk menjadi hakim agung kamar perdata Mahkamah Agung. Menurut Asep, Hakim Daming adalah hakim yang berhasil lolos di seluruh jenjang seleksi yang digelar Komisi Yudisial, termasuk tes wawancara, rekam jejak, dan kesehatan. (Baca: Daming Sanusi Diminta Periksa Kejiwaannya)
FRANSISCO ROSARIANS