TEMPO.CO, Yogyakarta - Koordinator Local Disease Control Center (LDCC) Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta, Tri Wahono, memperkirakan proses vaksinasi flu burung pada itik-itik di Yogyakarta baru bisa dimulai pada akhir Januari 2013. Itu pun menggunakan vaksin flu burung jenis lama atau cadangan saat ada wabah flu burung pada pertengahan 2000-an.
“Vaksin lama yang kami miliki terbukti masih efektif. Sedangkan vaksin jenis baru mungkin baru datang sekitar awal Maret 2013,” kata dia, Selasa, 15 Januari 2013.
Baca Juga:
Tri mengatakan, pemberian vaksin baru bisa dilakukan pada akhir bulan ini karena metodenya harus menunggu sterilisasi semua kandang itik yang terinfeksi. Selain itu, pemberian vaksin harus dilakukan minimal dua bulan setelah virus menyerang kandang. Jika tak menunggu efek virus menghilang, kata Tri, justru akan membuat itik yang sudah divaksinasi mati.
“Model distribusinya juga menunggu kesiapan kandang, baru boleh mengambil vaksin di provinsi. Ini untuk mencegah agar vaksin tak mudah rusak sehingga pada hari pengambilan langsung disuntikkan ke itik,” katanya.
Menurut Tri, persediaan vaksin flu burung jenis lama yang ada di Dinas Pertanian DIY hanya bisa untuk memvaksinasi maksimal 80 ribuan ekor itik. Karena itu, konsentrasi pemberian vaksin hanya akan dilakukan di sentra-sentra peternakan di Bantul, Kulonprogo, dan Sleman, yang terimbas wabah flu burung jenis baru pada akhir 2012 lalu. “Vaksinasi secara menyeluruh baru dilakukan setelah pusat mengirim vaksin flu burung jenis baru,” katanya.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM