TEMPO.CO, Rembang - Sebanyak 15 orang anak buah kapal ikan Sumber Rezeki Putra asal Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, yang tenggelam hingga kini belum ditemukan. Kapal dengan bobot 22 GT dengan nakhoda Subakir itu tenggelam akibat diempas gelombang laut di perairan Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Rabu, 9 Januari 2013.
“Hingga kini, mereka belum dapat ditemukan,” kata Pembantu Letnan Satu Bakri, petugas jaga Keamanan Laut Rembang, Senin, 14 Januari 2013.
Menurut Bakri, saat itu kapal ikan Sumber Rezeki Putra sedang bersauh untuk berlindung dari hantaman gelombang laut antara Pulau Karamean dan Lambau, sekitar 85 mil dari Pulau Bawean.
Padahal, menurut Komandan Pos TNI AL Rembang Letda Hartono, sejumlah kapal perang milik Komando Armada RI Kawasan Timur sudah dikerahkan untuk menyisir perairan sekitar Bawean. Kapal ikan milik Agus Prasetya itu pecah dihantam ombak. “Mereka berangkat melaut dengan nelayan asal Desa Tasikagung, usai tahun baru,” kata Zuhri, Kepala Desa Tri Tunggal, yang dua warganya, Lasdi dan Rasdi, tercatat sebagai ABK.
Pada cuaca ekstrem sekarang ini, terdapat sedikitnya 70 kapal motor pencari ikan asal Rembang yang terjebak di perairan sekitar Bawean. “Mereka memilih berlindung di sejumlah pulau kecil untuk menghindari terjangan ombak,” kata Supolo, Kepala Desa Tasikagung, Rembang. Mereka berlindung di perairan P. Karamean, Masalembo, Lambau, Kota Baru hingga Matasiri. Menurut dia, pemilik kapal sudah bisa berkomunikasi dengan awak kapal itu. “Mereka aman.”
Sementara itu, dalam pencarian kapal tanker Tirta Samudra XXI bersama 12 ABK yang tenggelam di perairan pantura, baru dapat menemukan tiga orang, dua di antaranya tewas. Korban ditemukan Ahad sore, 13 Januari 2013, di perairan Sluke, Rembang, 9 mil dari Pelabuhan Sluke. Salah satunya yang selamat adalah Aji Handoko. Dia diselamatkan Kapal Tantau Start dan dibawa ke Jakarta, sesuai tujuan kapal itu.
Sedangkan dua korban meninggal yang dibawa kapal kargo NV Budi Rahmadi, hingga kini belum diketahui identitasnya. Ketiga ABK diselamatkan saat terapung dengan pelampung. Sedangkan delapan ABK lainnya belum diketahui nasibnya.
BANDELAN AMARUDIN