TEMPO.CO, Cilegon - Sebanyak ribuan truk pengangkut barang yang akan melakukan penyeberangan dari Pelabuhan Merak, Banten, ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, mesti mengantre hingga 12 kilometer, Sabtu, 12 Januari 2013. Antrean truk ini disebabkan cuaca buruk dan minimnya jumlah kapal roll on-roll off (ro-ro) yang beroperasi melayani penyeberangan.
Dari pantauan Tempo, lima lahan parkir yang tersedia di Pelabuhan Merak sudah tidak mampu menampung ribuan truk. Dengan demikian, antrean truk memanjang dari luar pelabuhan hingga jalan tol Tangerang-Merak KM 95.00, Kota Cilegon. Antrean truk hingga jalan tol Tangerang-Merak ini sudah terjadi sejak Jumat kemarin, 11 Januari. Namun, antrean truk kemarin hanya terjadi sekitar 4 kilometer, tepatnya di lingkungan Cikuasa atas, Kelurahan Gerem, Kota Cilegon.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Christine Hutabarat mengatakan, penumpukan yang terjadi di Pelabuhan Merak disebabkan adanya cuaca buruk di perairan Selat Sunda. Karena itu, kapal-kapal yang beroperasi sulit saat akan bersandar. Menurut dia, dinihari kemarin, ketinggian ombak mencapai 3 meter. Cuaca buruk ini ditambah dengan angin kencang dan hujan. "Kondisi cuaca ekstrem. Dengan kondisi seperti itu, banyak kapal yang sulit bersandar. Bahkan banyak juga kapal yang mengalami gagal sandar di dermaga," katanya.
Menurut dia, selain cuaca buruk, antrean kendaraan ini juga disebabkan adanya peningkatan volume kendaraan yang akan melakukan penyeberangan pada akhir pekan. "Saat ini, PT ASDP sudah mengerahkan sebanyak 24 kapal untuk melayani penyeberangan. Kami mohon maaf kepada seluruh pengguna jasa," katanya.
Adapun juru bicara PT ASDP Merak, Mario Oetomo Sardadi, mengatakan, antrean panjang kendaraan dapat segera diatasi karena dua dermaga yang semula sempat ditutup saat ini sudah kembali dioperasikan. Dengan beroperasinya kembali dua dermaga tersebut, pihaknya yakin dapat mengurai kemacetan. "Ini hanya karena cuaca buruk, ketinggian ombaknya mencapai 2 meter sampai 2,5 meter. Dan sekarang dermaga 4 dan 5 sudah kembali dibuka," katanya.
Menurut dia, jika cuaca normal, trip bisa mencapai 80 sampai 90 setiap hari. Sedangkan dalam beberapa hari terakhir, layanan hanya berkisar 50 trip. "Kita berharap cuaca cepat membaik, sehingga penumpang dan truk angkutan dapat segera diseberangkan," ujarya.
WASI'UL ULUM