TEMPO.CO, Solo - Pemerintah Kota Surakarta melelang ratusan kendaraan bermotor yang dianggap sudah uzur, Selasa, 8 Januari 2013. Sejumlah kendaraan yang menjadi primadona laku dengan harga yang cukup tinggi.
Ratusan orang mengantre di Pendapi Gedhe yang berada di kompleks balai kota. Mereka mengantre untuk memasukkan amplop penawaran ke dalam 334 kotak, sesuai dengan jumlah kendaraan yang dilelang. Penawaran ditutup tepat pada pukul 11.00 WIB.
Panitia langsung membuka kotak tersebut secara bergiliran. Dengan disertai beberapa saksi, mereka membacakan penawaran yang dimasukkan dalam amplop tertutup.
Beberapa mobil yang menjadi primadona laku dengan harga cukup tinggi. Toyota Corolla tahun 1996, misalnya, laku dengan penawaran tertinggi hingga Rp 67 juta. Mobil tersebut dulunya pernah menjadi kendaraan dinas wakil wali kota.
Sebuah mobil sedan jenis Accord Ciello dengan tahun yang sama juga bisa laku hingga Rp 51 juta. Saat masih baru, kendaraan tersebut digunakan oleh wali kota. Namun, pada saat ini kondisi mobilnya sudah tidak terlalu bagus.
Mobil jenis KIA Sedona menjadi pusat perhatian para peserta lelang. Mobil tersebut merupakan kendaraan dinas Jokowi saat masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta. Kendaraan buatan 2004 itu mendapat penawaran tertinggi dalam lelang kendaraan jenis mobil.
Setidaknya ada 26 amplop penawaran yang masuk dalam kotak. Rata-rata penawaran di atas Rp 50 juta. Lelang dimenangkan oleh peserta lelang bernama Suyatno dengan penawaran Rp 85,9 juta.
Hasil lelang mobil itu jauh di atas pagu terendah yang ditawarkan. Mobil bermesin 2,4 liter tersebut hanya ditawarkan dengan harga bawah Rp 24,8 juta. Peserta lelang mobil tersebut juga harus menyerahkan jaminan sebesar Rp 6 juta.
Salah satu peserta lelang, Sumardi, menyebut memang harga penawaran dalam lelang itu cukup tinggi. "Setara dengan harga pasaran kendaraan bekas," kata warga Banjarsari tersebut. Padahal, dia yakin kondisi kendaraan dinas tidak akan sebaik kendaraan pribadi di pasar mobil bekas.
Bekas pengemudi mobil KIA Sedona, Suliadi, menyebut bahwa mobil itu memang masih cukup bagus. Selama digunakan oleh Jokowi, mobil itu hampir tidak pernah di bawa ke luar kota. "Namun, mobil itu sedikit boros dan onderdilnya mahal," katanya.
AHMAD RAFIQ