TEMPO.CO, Mataram - Detasemen Khusus 88 Antiteror menembak hingga tewas dua orang terduga teroris di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, Sabtu pagi, 5 Januari 2013. Kedua orang itu bernama Rois dan Bahtiar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo di lokasi kejadian, penembakan terjadi sekitar pukul 08.00 Wita di sekitar Gunung Kanduri, Dusun Ginte, Kelurahan Kandai II, Kecamatan Woja, 2 kilometer ke arah utara terminal umum Ginte.
Baca Juga:
Rois dan Bahtiar kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Mataram. "Satu orang lagi sudah tertangkap dengan luka tembak di kaki," kata sumber Tempo. Menurut sumber yang menolak disebutkan identitasnya itu, ketiganya diduga berhubungan dengan buron teroris Poso, Sulawesi Tengah, Santoso alias Abu Wardah.
Sebelumnya, sumber di kepolisian menyebutkan Densus sudah mengidentifikasi tujuh orang rekan Santoso yang diduga sebagai pelaku penembakan polisi di Poso. Densus pun sedang memburu mereka. Polisi mengatakan kelimanya berasal dari luar Bima dan Dompu.
Kepala Kelurahan Kandai II Kecamatan Woja Kabupaten Dompu, Kahjaya A Amin, kepada Tempo di lokasi penembakan membenarkan bahwa ada penembakan warga di lingkungannya yang menyebabkan dua orang tewas. “Mereka bukan warga saya, sudah saya cek, ternyata mereka tidak bisa bahasa Dompu," kata Kahjaya.
Kapolres Dompu, Ajun Komisaris Besar Deni Basyir Warmansyah, belum dapat ditemui di kantornya. Seorang sumber mengatakan Deni sedang berada di Jakarta untuk urusan dinas.
Komandan Kompi Brimob A Dompu, Ipda Muhtar, menolak memberi keterangan. Muhtar mengatakan penagkapan itu langsung ditangani Mabes Polri. “Maaf ya? Saya tak mau komentar peristiwa tadi pagi,” kata Muhtar.
AKHYAR M NUR