TEMPO.CO, Jakarta - Partai Golkar mengklaim pendanaan untuk memenangkan Pemilu 2014 akan dibiayai oleh Ketua Umum Aburizal Bakrie. Meskipun ada sumbangan kader, jumlahnya dinilai tidak signifikan untuk membiayai pemenangan pemilu. "Pendanaan partai disiapkan Ketua Umum," kata Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo ketika dihubungi Tempo, Jumat, 4 Januari 2012.
Bambang menyatakan, ada dua kebutuhan dalam pemenangan Pemilu 2014. Pertama, dana untuk masing-masing calon legislator yang akan bertarung untuk memperebutkan kursi di parlemen. Pendanaan kedua adalah pendanaan partai. Menurut Bambang, Golkar akan memberikan bantuan berupa atribut kampanye seperti baliho, spanduk, dan kaos kepada calon legislator.
Menurut dia, kader partai politik akan memberikan iuran rutin. Akan tetapi, Golkar tidak mewajibkan nilai sumbangan yang dibebankan kepada kadernya. Kader partai diminta untuk menyiapkan program yang baik untuk pemenangan pemilu. "Berapa, sih, iuran yang dikumpulkan? Jumlahnya tidak signifikan," kata dia.
Dia belum memastikan berapa estimasi kebutuhan dana yang disiapkan untuk menghadapi pemilu. Penghitungan detail akan dibahas pada Rapat Pimpinan Nasional pada Maret 2013. Bambang menjelaskan, kader Golkar banyak berlatar belakang pengusaha sehingga tidak terlalu risau soal pendanaan.
Dia berharap pendanaan partai politik dilakukan secara transparan. Secara regulasi, kata Bambang, sebenarnya tidak ada masalah. Namun dalam prakteknya, banyak sumbangan yang berasal dari pengusaha dengan mengatasnamakan kader. Padahal, kata dia, tidak ada sumbangan yang sifatnya sukarela. "Tidak ada makan siang gratis," ujarnya. Menurut dia, pengusaha ini akan berusaha mempengaruhi kebijakan yang menguntungkan mereka. Misalnya, kebijakan ekspor impor atau kebijakan perbankan.
WAYAN AGUS PURNOMO