TEMPO.CO, Yogyakarta - DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta mengalokasikan anggaran Rp 500 juta untuk membuat satu peraturan daerah pada 2013. Jumlah ini naik dibandingkan dengan 2012 yang hanya berkisar Rp 400 juta untuk tiap perda. Selama 2013, DPRD DIY menargetkan merampungkan 14 raperda, termasuk raperda keistimewaan yang naskahnya akan diserahkan tim pemerintah pada Januari 2013.
Pada 2013 biaya untuk program legislatif besar, karena ada perda keistimewaan yang jadi prioritas. “Pada awal 2013 ada perda mendesak, yakni perda tentang keistimewaan, yang diperkirakan butuh proses lebih panjang sehingga anggaran disesuaikan,” kata Sekretaris Komisi B DPRD DIY Agus Mulyono kepada Tempo, kemarin.
Agus menjelaskan, meski sudah ada Undang-Undang Keistimewaan Nomor 13 Tahun 2012, turunan tiap sektor harus dibahas lebih terperinci dalam sejumlah perda. Antara lain bidang pertanahan, kebudayaan, tata ruang, kelembagaan, dan pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur. “Anggaran itu besar karena jika dibentuk panitia khusus akan banyak dengar pendapat, konsultasi ke lembaga terkait, dan kunjungan kerja,” kata dia.
DPRD DIY juga menyiapkan anggaran Rp 50 juta untuk menampung raperda inisiatif. Dalam satu tahun biasanya ada empat raperda insitaif yang diusulkan.
Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, menilai spirit keistimewaan DIY dengan angka kemiskinan tertinggi di atas standar nasional Indonesia, dilihat dari angka anggaran pembuatan perda hingga Rp 500 juta, menjadi tidak etis. "Seharusnya DPRD DIY tidak perlu mengikuti ritual legislatif seperti yang dilakukan wakil rakyat di tingkat pusat DPR RI," kata Ari.
Menurut Ari, membengkaknya biaya pembuatan perda itu habis untuk kunjungan kerja dan konsultasi atau studi banding, sama halnya DPRD tak melihat sumber daya yang dimiliki DIY. "DIY punya kampus dan intelektual untuk konsultasi atau pendalaman draf naskah akademik perda yang diajukan eksekutif. Selama ini kan belum menempuh upaya itu, sehingga akhirnya biaya membengkak," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Terpopuler
Tersesat di Sempu 3 Hari, Pasangan ini Makan Daun
'Rhoma Irama, Tokoh Pemersatu'
Siapa Tersangka Baru Kasus Korupsi Al-Quran?
Bus Pariwisata Tabrakan, 3 Tewas
Rhoma Irama: Saya Siap Jadi Capres, Asal...
Perilaku Seksual Pelajar Surabaya Semakin Memprihatinkan
LPSK Siap Lindungi Vincent, Eks Pegawai Asian Agri
Siapapun Bisa Belajar Jadi Nabi di Israel
Artefak Berhala di Yerusalem Ditemukan
Pesiar Mewah Berujung Diare Hebat